Termasuk dalam perkembangan tersebut adalah tantangan yang memerlukan pemahaman sejarah perjuangan Indonesia.
Soekarno juga menjelaskan bahwa sejarah perjuangan adalah pelajaran berharga yang harus dipegang teguh oleh seluruh rakyat Indonesa.
Ia mengajak semua warga Indonesia, terutama generasi muda, untuk memahami dan menghargai perjuangan para pahlawan dan pejuang kemerdekaan.
Menurut Soekarno, menjaga kesadaran sejarah ini adalah kunci untuk menjaga semangat nasionalisme, patriotisme, dan semangat perjuangan dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.
Baca juga: 4 Potret Megawati dan Istri Kelima Soekarno, Putri Fatmawati Bak Kakak-Adik dengan Ratna Sari Dewi
Baca juga: Cerita Megawati Bawa Bendera Merah Putih Asli Dijahit Fatmawati, Anggota Paskibraka HUT Ke-19 RI
Soekarno juga menyoroti peristiwa-peristiwa terkini yang telah mengguncang Indonesia, termasuk yang disebutnya sebagai "tahun gawat".
Ia menjelaskan bahwa negara-negara asing terus mengawasi Indonesia dan perjuanganbangsa ini.
Pesan utama dalam pidato Soekarno adalah bahwa sejarah perjuangan bangsa adalah aset berharga yang tidak boleh dilupakan.
Soekarno juga menegaskan bahwa kepepimpinannya adalah untuk kepentingan bersama dan bukan untuk keuntungan pribadinya.
Kutipan pidato “Jas Merah” “Hasil-hasil positif yang sudah dicapai di masa yang lampau jangan dibuang begitu saja.
Bukan kata-kata langsung Soekarno
Dalam beberapa laporan disebut oleh Sejarawan Rushdy Hoesein, dilansir dari CNN singkatan "Jas Merah" bukan berasal dari Soekarno.
Bahkan ada juga yang menyebut bahwa 'Jas Merah' adalah judul yang diberikan Kesatuan Aksi 66 terhadap pidato Preside, menurut AH Nasution.
Laporan juga menyebut bahwa Bung Karno juga sama sekali tidak menyinggung kata-kata Jas Merah tersebut.
Dalam pidato tersebut Bung Karno hanya menyebutkan beberapa hal penting seperti "tahun-tahun yang gawat", dan "konflik sesama anak bangsa".
Jadi banyak yang menyebut bahwa Jas Merah adalah hasil dialektika para lingkaran Soekarno agar tak melupakan sejarah saja, bukan dari Soekarno langsung.
Tetapi tak menutup bahwa Soekarno sangat menginginkan warga Indonesia tak melupakan sejarah.
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com
Berita Viral Nasional lainnya