Susan sendiri membuka warung seblaknya sejak tahun 2017.
Baca juga: Berawal dari Iuran Warga Rp5 Ribu, Warung Kejujuran di Lereng Gunung Kini Capai Aset Rp50 Juta
Tepatnya di Jalan Empang, Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Lokasinya hanya sekitar 100 meter dari Alun-alun Sumedang, di belakang Gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) Sumedang.
Sebelum merintis usaha ini, Susan dan suaminya bekerja.
Penghasilan keduanya dalam satu bulan jika digabung sekitar Rp5 juta per bulan.
Susan kemudian memutuskan berhenti bekerja dan merintis UMKM seblak.
Ketika seblak dibuka, selama dua tahun dari itu Iwan Ridwan masih bekerja.
Setelah usaha seblak semakin sibuk dan banyak pelanggan, Iwan kemudian memutuskan keluar dari tempatnya kerja dan fokus usaha bersama istrinya.
"Saya bukan apa ya, yang dicari berkah. Memang saya ingin suami ada di rumah, usaha di rumah, lebih berkah.
Dulu waktu di jalanan (Iwan bekerja sebagai agen asuransi), bawaannya khawatir udah," ucap Susan.
Usaha seblak yang dilakukan Susan dan suaminya seperti usaha-usaha seblak lain.
Yakni pembeli datang lalu minta dibuatkan seblak, ada pula yang memesan via WhatsApp lalu diantarkan ke lokasi pembeli.
Selama tujuh tahun ini, warung seblak Susan baru ramai kurang lebih tiga tahun terakhir, setelah media sosial Tiktok digunakannya untuk menyebar informasi seblak.
"Ramainya tiga tahun ke belakang, pembeli saling kasih tahu, bawa teman, kayak ke sini musim TikTok, food vlogger datang, dari Depok, Bekasi, Jakarta, sudah datang ke sini," katanya.
Hasil usaha sehari-harinya tak pernah dihitung Susan hingga kini karena belum ada pembukuan yang ketat.