Hanya saja, Budi tak berani menjamin guru honorer yang saat ini diberhentikan bisa otomatis lolos dalam seleksi PPPK termasuk.
Para guru honorer yang sudah bertahun-tahun bekerja pun kembali hari bersaing dengan kandidat lain, termasuk calon guru yang baru lulus kuliah.
“PPPK itu kan dari BKN, tentunya kami akan mengikuti sesuai ketentuan. Mereka yang saat ini guru honorer bisa ikut daftar ke sana, sesuai dengan kompetensinya, kebutuhannya,” ujarnya.
Sedangkan untuk guru berstatus Kontrak Kerja Individu (KKI), Disdik DKI belum bisa memastikan apakah tahun ini akan kembali membuka perekrutan atau tidak.
“Kalau KKI nanti kami kihat apakah kebutuhan KKI masih ada atau enggak,” kata anak buah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono ini.
Baca juga: Pengakuan 3 Guru PNS Viral Bikin Video Bentak-bentak Murid, Lemas usai Ditindak Didikbud dan Polisi
Sebelumnya, Budi mengakui kurang lebih ada 4.000 guru honorer yang terdampak kebijakan pembersihan atau cleansing yang tengah dijalankan Disdik DKI Jakarta.
Ia menyebut, kebijakan ini diterapkan sebagai tindaklanjut dari temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menemukan adanya ketidaksesuaian dalam proses rekrutmen guru honorer di Jakarta.
Budi menyebut, proses rekrutmen guru honorer selama ini dilakukan oleh masing-masing kepala sekolah tanpa berkoordinasi dengan Disdik.
“Sehingga kita tidak bisa menjamin kualitas gurunya nanti seperti apa dan pengangkatannya tidak dipublish, sehingga ini tidak sesuai dengan mekanisme,” tuturnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com