"Jadi lapangan itu dibagi dua, yang ambruk sudah selesai pertandingannya. Nah, dampaknya ke lapangan sebelah," kata Rafi.
"Lapangan sebelahnya ini lagi berlangsung pertandingan. Jadi, yang ambruk sekarang untuk atlet latihan kering atau istirahat aja, waktu atap ambruk alhamdulillah enggak ada korban jiwa," imbuh dia.
Rafi bercerita, insiden itu terjadi ketika kondisi cuaca di Aceh sedang diguyur hujan lebat disertai angin kencang.
Tak hanya menyebabkan atap ambruk, area untuk menembak juga dilanda banjir.
"Hujannya dari malam kemarin, berhenti pun paling 10 menit, trus hujan dan badai," kata Rafi.
Ia mengaku kecewa dengan insiden tersebut karena bisa mengganggu psikis atlet. Rafi juga berharap agar panitia PON XXI Aceh-Sumut 2024 lebih matang dalam menyiapkan venue.
"Jangan terlalu menyepelekan pengerjaan venue karena bisa jadi mengganggu psikis atlet," tandasnya.
-----
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Berita Jatim dan PON 2024 lainnya.