Dicontohkan, gerakan duduk dan berdiri dapat dilakukan pada kehamilan di trimester satu hingga dua.
Namun, pada kehamilan tua atau trimester tiga, pasien diharapkan melakukan latihan senam kegel posisi menungging.
“Boleh dikerjakan satu hari sebanyak tiga kali. Satu minggunya dua sampai tiga kali. Itu kehamilan, setelah melahirkan 24 jam setelah persalinan tapi bertahap, tidak boleh langsung gerakan berat,” ungkap dr Riska.
Saat melakukan senam kegel ini, disarankan untuk didampingi oleh profesional.
Sebab, menurut dr Riska, yang perlu diperhatikan pada latihan ini, adalah gerakan yang memfokuskan pada otot dasar panggul, otot vagina.
“Jadi yang susah mencari ototnya, kadang ibu-ibu salah antara otot perut, otot paha, harus diajarin dulu yang benar. Pertama mungkin bingung. Harus belajar dulu,” sebutnya.
Sementara Ardiani (33), ibu hamil di Surabaya yang mengikuti senam kegel mengaku ini kali pertama mengikuti senam kegel.
Latihan ini ditujukan untuk menjaga kesehatan selama kehamilan ke empatnya.
Diharapkan pula dapat membantu kekuatan otot saat proses persalinan.
“Tahunya senam ibu hamil, ternyata bisa juga ikut senam kegel. Sekarang hamil tujuh bulan, anak keempat,” pungkasnya.