Contohnya, ungkap Samuel, terdapat aplikator yang memberikan fitur layanan jasa antar barang, dengan kalkulasi sekali orderan yang disertai pembayaran, diberlakukan untuk 7-8 lokasi tujuan pengiriman.
"Karena aplikator tidak mentaati. Contohnya tarifnya terlalu murah. Tarif food, dan tarif antar orang dan ada istilahnya double orderan," jelasnya.
"Nah, double orderan ini sangat merugikan teman-teman roda 2. Bahkan ada sampai mendapatkan 5-6 order. Someday namanya, jadi seperti pengiriman barang dan paket, itu ekpres, bikin 1 driver bisa kirim 7-8 tempat. Dengan tarif yang tidak sesuai," pungkasnya.