Pilgub Jatim 2024

Dapat Keluhan Perajin Keripik Tempe di Ngawi, Risma Janjikan Diversifikasi Produk dan Akses Ekspor

Penulis: Febrianto Ramadani
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini, menyapa para perajin keripik tempe, di Dusun Sadang, Desa Karangtengah Prandon, Kecamatan/Kabupaten Ngawi, Senin (14/10/2024).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, NGAWI - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini, menyapa para perajin keripik tempe, di Dusun Sadang, Desa Karangtengah Prandon, Kecamatan/Kabupaten Ngawi, Senin (14/10/2024) pukul 11.00 WIB.

Didampingi Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono-Dwi Rianto Jatmiko, wanita yang akrab disapa Risma itu meninjau langsung proses pembuatan keripik tempe.

Mantan Wali Kota Surabaya ini juga menerima banyak keluhan dari para pelaku usaha. Mulai dari bahan baku, kualitas produk, sampai dengan persaingan bisnis.

“Kami memerlukan pemasaran, penanaman modal, serta sangat berharap sekali produk bisa berkembang,” ujar salah satu perajin keripik tempe di Dusun Sadang, Endang Siswati.

Ia mengungkapkan, bahan baku seperti kedelai, dan minyak goreng selalu mengalami kenaikan.

Sehingga Endang meminta kepada Risma, agar selalu menstabilkan harga jual.

“Di sini satu kampung berprofesi sebagai perajin keripik tempe. Persaingan sulit, karena semuanya membuka industri rumahan,” ungkapnya.

Ketika ditantang Risma untuk ekspor ke mancanegara, Endang mengaku siap dan berusaha melebarkan pangsa pasarnya, yang selama ini terus berada di luar kota seperti Yogyakarta, Lamongan, dan Boyolali.

Baca juga: Peluang Luluk dan Risma Lawan Petahana Khofifah di Pilgub Jatim 2024, Perlu Pakai Strategi Kunci

“Kami bisa mengimbangi permintaan ke luar negeri karena secara kualitas dan kuantitas, kami mampu,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Tri Rismaharini menjanjikan diversifikasi produk, dengan harapan mendatangkan banyak pembeli dan tidak terbatas pada satu produk saja.

“Misal kering tempe, sambal tempe yang bisa dikemas biar pembelinya berbeda. Kalau pesanannya banyak, baru ada bantuan modal, dan kami hadirkan pelatihan lalu menghubungkan dengan pembeli,” ujar Risma.

“Masalahnya kalau usahanya sama, sementara pembeli sedikit, jadi susah bersaing. Maka dari itu, saya bisa bantu memasarkan biar dapat omzet miliaran rupiah,” tambahnya.

Berita Terkini