Dalam perjalanan kepemimpinannya periode dua, mantan Bupati Bojonegoro asal Desa Bakung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, itu menyebut, Pratikno menyumbangkan ide cemerlang.
Yakni, di Kabupaten Bojonegoro perlu ada kampus berkualitas negeri di Kabupaten Bojonegoro. Agar, sumber daya manusia (SDM) di kabupaten kaya minyak dan gas (migas) ini semakin berkualitas.
"Pembangunan SDM adalah pintu mengurangi kemiskinan. Fondasi untuk keberlanjutan Bojonegoro," jelasnya.
Menindaklanjuti ide itu, Kang Yoto mengemukakan, dia dan jajaran merintis suatu kampus vokasi bernama Akademi Komunitas Negeri (AKN) Bojonegoro pada 2012.
AKN itu, ungkap Kang Yoto, merupakan gebrakan baru. Banyak peminatnya.
Sebab, AKN merupkan kampus vokasi negeri. Berafiliasi langsung dengan kampus Politeknik Negeri Malang.
"Sayang, AKN yang dirintis berdasarkan ide pak Pratikno itu berhenti pada 2020 karena suatu dan lain hal," sesalnya.
Lebih lanjut, Kang Yoto mengemukakan, Pratikno terus menyumbang gagasan dalam pembangunan Kabupaten Bojonegoro kala menjadi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
"Saat jadi Menko PMK, pak Pratikno semoga tetap demikian. Terus berkontribusi untuk Bojonegoro," harapnya.
Terpisah, Pratikno mengatakan, ketika menjadi menteri atau sudah tidak menjadi menteri, dirinya punya cita-cita khusus untuk Kabupaten Bojonegoro sebagai tanah kelahirannya.
"Saya ingin membuat pendidikan dan SDM di Bojonegoro lebih maju," ujarnya saat masih jadi Mensesneg dan mengunjungi Ponpes Attanwir Bojonegoro pada awal Agustus 2024 lalu.