Hasil pemeriksaan menunjukkan belasan kucing ini terserang bakteri dan kondisinya kurus.
Kini, sebanyak 17 kucing dan E diinapkan di sebuah kontrakan di Kecamatan Magelang Tengah.
Mustika menambahkan, pihaknya membuka donasi perawatan kucing dan sewa kontrakan lantaran tidak bisa menanggung biaya yang menembus Rp 34 juta.
“Nantinya kucing juga bisa diadopsi asal dipelihara dengan layak,” imbuh dia.
Sementara itu, pemilik warung Ahmadi mengatakan, E menyewa warungnya mulai September lalu.
Namun, dia tidak membayar sama sekali biaya sewa sebesar Rp 250.000.
Ahmadi mengaku, saat itu E datang pertama kali tanpa membawa hewan peliharaannya.
Belakangan, baru dia tahu E mempunyai kucing yang diletakkan di sekelilingnya.
“Katanya dijatah (uang) orang tuanya di Yogya. Pulang ke sana nggak mau,” ucapnya, Selasa.
Dia mengakui, kerap mencium bau kotoran kucing lantaran E membuangnya dengan dibungkus plastik di tempat sampah.
Selama tinggal di situ, Ahmadi beberapa kali memberi E nasi untuk makan.
Baca juga: Warga Tak Mampu Antre Beli Makanan Rp1000 Bisa Ambil Sepuasnya, Warung Dikelola Relawan, Buka Donasi
Kisah serupa terkait kucing, Nur Yanto (63), pemilik kos viral karena makan daging kucing.
Ia mengaku makan daging kucing karena tak mampu beli daging sapi.
Hal ini karena ia mengaku sewakan kos dengan harga murah.
Yanto diketahui makan daging kucing untuk obati diabetes.