TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Calon Bupati Bojonegoro nomor urut 2, Setyo Wahono akan bertekad untuk meningkatkan kesejahteraan takmir masjid dan guru madrasah diniyah (Madin) di Bojonegoro.
Ia ingin taraf hidup mereka terangkat dan lebih layak.
Wahono mengungkapkan, guru Madin memiliki peranan penting dalam membangun karakter generasi muda.
Begitu juga dengan takmir yang tak kalah pentingnya dalam menghidupkan, merawat dan memakmurkan masjid.
“Untuk itu, kesejahteran takmir dan guru madrasah diniyah harus menjadi prioritas. Mereka berkontribusi besar dalam pendidikan dan pembinaan akhlak anak-anak kita,” kata Wahono, Kamis (31/10/2024).
Cabup yang berpasangan dengan Cawabup Nurul Azizah ini menambahkan, jika diberikan amanah untuk memimpin Bojonegoro lima tahun mendatang, kesejahteran takmir maupun guru Madin akan terjamin.
Wahono menyebut telah menyiapkan program ‘Sejati’ untuk memberikan insentif tambahan kepada mereka.
“Kami akan berupaya memberikan insentif dan program pelatihan untuk meningkatkan kualitas pengajaran mereka melalui program Sejati,” ungkap Wahono.
Wahono menjelaskan, program Sejati merupakan program insentif untuk kesejahteraan masyarakat yang salah satunya ditujukan kepada takmir dan guru Madin.
Program ini bagian dari salah satu 9 Program Bakti Mas yang dipersiapkan untuk menjalankan kepemimpinan jika mendapat amanah dalam memimpin Bojonegoro ke depan.
“Kami ingin memastikan mereka mendapatkan pengakuan dan insentif yang layak atas dedikasi mereka," ujar putra asli daerah kelahiran Desa Dolokgede, Bojonegoro, ini.
Baca juga: Cegah Stunting, Wahono-Nurul Siapkan Program Kartu Gizi Baru untuk Anak dan Ibu Hamil di Bojonegoro
Lebih lanjut, program Sejati bertujuan untuk memberikan perhatian khusus kepada para takmir dan guru Madin. Karena mereka sangat berperan penting dalam mewujudkan pendidikan karakter generasi muda.
Wahono juga akan menjalin kerja sama dengan lembaga terkait guna memberikan dukungan lainnya, seperti fasilitas yang lebih baik bagi madrasah dan masjid.
Ia berharap langkah ini dapat mendorong mereka untuk berkontribusi lebih baik dalam meningkatkan pendidikan agama.
“Kami percaya dengan program ini, kita dapat menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih baik dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat," pungkas Wahono.