Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Waduh, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang catat mulai periode bulan Januari-Oktober 2024 ada temuan 1.596 warga terpapar penyakit gondongan.
Penyakit yang identik dengan munculnya benjolan di sekitar area leher ini mulai menghantui masyarakat Kabupaten Jombang. Persebaran penyakit ini dinilai sangat masif terjadi di tahun 2024.
Gondongan merupakan penyakit menular dan mayoritas penyakit ini menjangkit ke anak-anak. Dinkes Jombang mencatat mulai Januari sampai Oktober tahun 2024 tercatat ada 1596 kasus gondongan. Catatan tersebut diambil dari 34 Puskesmas di seluruh wilayah kabupaten Jombang.
Kepala Dinkes Jombang dr Hexawan Tjahja Widada saat dikonfirmasi mengatakan, penyakit gondongan ini memang kerap menyerang anak-anak terlebih saat musim kemarau.
"Gondongan ini penyebabnya adalah virus paramyxovirus. Penyakit ini adalah infeksi virus yang mempengaruhi kelenjar ludah yang mudah dicegah dengan vaksin. Bisa memengaruhi kelenjar parotis, kelenjar ludah di bawah dan di depan telinga," ucapnya saat dikonfirmasi pada Kamis (31/10/2024).
Baca juga: Lonjakan Penyakit Gondongan di Kabupaten Malang, 792 Kasus Selama September, Dinkes: Menular
Baca juga: Gondongan Bisa Menyebabkan Komplikasi Penyakit Lebih Serius, Ini Cara Mencegahnya
Meskipun begitu, iya menuturkan jika penyakit ini bisa sembuh dan tidak terlalu berbahaya. Waktu sembuh dari penyakit ini adalah 1-2 minggu. Penularan penyakit ini bisa melalui percikan air liur sehingga dia menyebut penyakit ini juga patut untuk diwaspadai.
Meskipun begitu dari catatan Dinkes, jumlah penderita penyakit ini setiap bulannya menurun. "Jika dihitung per bulan, itu turun. Meskipun begitu memang tidak semua anak bisa tertular gondongan ini karena itu menyesuaikan dengan kekebalan tubuh anak masing-masing," katanya.
Ia pun memberikan solusi agar bisa meningkatkan daya tahan tubuh seperti mengantisipasi dengan memakai masker. Dan jika sudah tertular oleh gondongan ia menyarankan agar orang tua untuk memberi arahan agar anaknya jangan dulu masuk ke sekolah agar tidak menular ke teman-teman yang lain.
Baca juga: Waspada, Kasus Gondongan di Kota Kediri Terus Meningkat, Sebagian Besar Menyerang Anak-Anak
Lebih lanjut, dia juga meminta pihak Puskesmas untuk melakukan penyelidikan epidemiologi ke sekolah dan mengidentifikasi penderita dan sudah melakukan kontak dengan siapa saja.
"Jadi meminta untuk agar para penderita bisa melakukan isolasi mandiri di rumah dan juga bisa meminta karantina mandiri agar tidak melakukan kontak erat. Kami juga minta pihak Puskesmas untuk melakukan koordinasi dengan sekolah agar jika ada peserta didik yang terkena gondongan sekolah bisa meliburkan siswa tersebut," pungkasnya.
Baca juga: Sejumlah Tindakan yang Bisa Dilakukan Sekolah di Malang untuk Cegah Penyebaran Gondongan