TRIBUNJATIM.COM - Kasus guru Supriyani (37) berbuntut panjang.
Kini dirinya disomasi oleh bupati setelah dipolisikan wali murid bernama Aipda WH.
Guru Supriyani dituduh memukul anak Aipda WH dengan sapu ijuk.
Padahal guru Supriyani hanya mengajar anak Aipda WH satu kali.
Melansir Tribun Bengkulu, Supriyani mengaku selama bulan April, dirinya hanya sekali mengajar di kelas 1A tempat anak Aipda WH dan NF belajar.
Pertemuan Supriyani dengan para siswa kelas 1A hanya pada Jumat, 26 April 2024.
"Pernah sekali mengajar di kelasnya siswa D di bulan April hari Jumat tanggal 26. Sebelumnya awal Januari pernah," ungkapnya.
Ia mengajar pada 26 April atau hari saat Aipda WH dan NF melaporkan dirinya ke polisi karena dituduh memukul anak mereka.
Selain hari jumat itu, Supriyani mengatakan tidak pernah lagi mengajar atau bertemu D.
Apalagi pada Rabu 24 April, atau hari saat Supriyani dituduh menganiaya korban.
Karena saat itu, Supriyani mengajar di kelas 1B sedangkan siswa D berada di kelas 1A.
Supriyani mengungkapkan, saat mengajari para siswa di hari Jumat, dia melihat siswa D ada di dalam kelas tersebut.
"Ada, di hari itu dia biasa saja tidak ada apa-apa," kata Supriyani, menjawab pertanyaan JPU.
Supriyani mengatakan dirinya sudah mengajar di SDN 4 Baito selama 16 tahun.
Sementara siswa D baru masuk sebagai peserta didik di sekolah sekitar 6 bulan.