"Akhirnya saya sembuh dapat hidayah dari Allah, saya sembuh dari narkoba dan saya bernazar akan memberantas apapun hal-hal yang melanggar aturan di dalam lapas."
"Dengan ini saya, demi negara, demi NKRI, saya siap menerima konsekuensinya, saya paham," papar Robby.
Robby pun mengaku mendapat ancaman setelah memviralkan kasus tersebut, bahkan ia rela dimutasi demi membela kejujuran.
"Ancaman dari pihak manapun ada, bahkan jabatan dipertaruhkan, tapi enggak apa-apa demi negara membela kejujuran ini," terangnya.
"Saya pakai narkoba setelah bergabung di lapas, dapat narkoba dari para napi, ada satu lagi pegawai namanya Iwan, dia sudah tobat juga," imbuhnya.
Selain itu, Robby juga meminta untuk mengusut tuntas pelaku yang membawa barang tersebut ke dalam lapas.
"Saya sejujurnya dari tahun 2018 sampai 2020 sudah ke psikiater, saat 2020 itu, saya akhirnya kenal yang namanya ekstasi akhirnya bisa saya, bisa tidur, itu saya dapat dari dalam lapas," katanya.
"Saya enggak tahu siapa yang bawa masuk ekstasi itu, yang jelas saya melakukan video itu biar diusut tuntas siapa pelakunya," sambung Robby.
Tak hanya itu, Robby juga mengaku, video rekaman tersebut didapatnya dari salah satu akun Instagram Palembang hingga akhirnya memviralkan kasus tersebut.
"Mereka menuduh saya sebagai perekam video, tapi ternyata mereka mengakui, bukan saya yang merekam, tapi Aldi, narapidana."
"Saya mencari video itu karena pengakuan Aldi HP dirampas dan videonya dihapus," katanya.
"Akhirnya saya mencari tahu video tersebut dapat di Palembang Lip, saya dowload dan siapkan dengan bukti-bukti penguat, itu tanggal 5 November 2024," tegasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com