Berita Viral

Dulu Dicibir Miskin, Agus Anak Tukang Bakso Alumni ITB Kini Sukses Punya Top Brand, Omzet Miliaran

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dulunya diremehkan tak bakal mampu kuliah karena tak punya duit. Siapa sangka nasib anak tukang bakso kini mujur.

Akan tetapi dirinya dicibir tidak mungkin bisa kuliah karena miskin, tak punya duit.

Namun, ia tidak menyerah.

Teguh akhirnya bisa kuliah di ITB dengan menggunakan beasiswa.

Baca juga: Tiap Hari Usman Keliling Jadi Tukang Gali, Sudah Seminggu Tak Ada Kerjaan, Haru Diberi Makan Polisi

"Selama kuliah di Biologi, SITH ITB, sangat aktif berorganisasi, jadi ketua himpunan," kata Imam.

Setelah lulus ITB, Teguh sempat menjadi relawan guru SD di Pulau Bawean dan pedalaman Papua.

Teguh pun sempat tinggal di Inggris karena menemani sang istri kuliah yang mendapatkan beasiswa LPDP.

Kini, Teguh dan istrinya pun sukses berbisnis.

"Kini bersama punya top brand omset puluhan miliar," lanjut Imam.

Dulu, mendiang ibunya diketahui memiliki mesin jahit di rumah, kini Teguh mempekerjakan banyak penjahit untuk bisnisnya.

Teguh juga tengah membangun gedung baru untuk usahanya tersebut.

Kisah Teguh ini pun langsung menuai reaksi warganet.

@umm***.
Ini yg buat saya selalu menangis dan merinding terharu.bahagia campur aduk liat konten2 mas iman yg selalu menginspirasi. Ini jg yg membuat tekat saya pak dan melek pendidikan buat ke 3 anak2 saya untuk terus menggapai cita2 nya dan lewat konten mas iman menginspirasi saya untuk anak2 ku bisa kuliah kelak. Walaupyn aku ga tau uangnya dari mana. Tapi bismillah. Insyaa Allah selalu diberi kemudahan oleh Allah. Aamiin terimksh ya mas imam . Buat nak teguh trmksh inspirasi nya. Jujur saya lagi nangisvloh. Kamu keren nak. Barakallah buat usahanya. Sehat2 selalu

@irf***.
Lagi lagi ya guys. Pendidikan itu terbukti mengubah nasib. Maka sebisa mungkin kejarlah pendidikan setinggi mungkin, ditempat terbaiknya seperti di ITB

@chy***.
Selain anaknya yg hebat ada sosok ortunya yg hebat, menyanggupi mimpi⊃2; anaknya krn diluaran sana banyak anak⊃2; hebat harus mengubur mimpi⊃2;nya krn ortunya sendiri nggak mendukung kadang underestimated dan yg paling sedih dituntut menerima estafet menjadi "pencari nafkah utama"

Baca juga: Pergi Kuliah Naik Angkutan Umum, Bim Mahasiswa ITS Bantu Ibu Jual Ayam Geprek Rp10.000: Untung Dikit

Kisah inspiratif lainnya datang dari seorang anak petani dari Papua yang lulus kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Halaman
1234

Berita Terkini