"Saya dari SMA Negeri 1 Edera Bade Mappi. Kebetulan hanya dua orang yang berasal dari satu SMA," tutur Papuana.
Tidak mudah memang untuk bisa masuk UGM saat itu.
Pada 2019 silam, ia harus rela mengikuti les privat beberapa mata pelajaran di Yogyakarta selama satu tahun, sebelum akhirnya diterima di Fapet UGM setahun kemudian.
Salah satu tantangan selama mengenyam pendidikan di UGM adalah terkait bahasa.
Baca juga: Sosok Ibu Alvin, Viral Anak Pemulung yang Kuliah di UGM Dapat Penghargaan Kemenpora, Single Parent
Ia harus banyak belajar dan bertanya kepada teman-teman mahasiswa lainnya ketika tidak paham bahasa, terutama bahasa Jawa.
Kini perjuangan Papuana pun berbuah manis.
Ia dinyatakan lulus sebagai Sarjana Peternakan UGM, Rabu (20/11/2024).
"Sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari keluarga besar Fapet UGM."
"Saya banyak belajar dari para dosen dan teman-teman di sini," terang anak kedua dari tiga bersaudara ini, dikutip dari laman UGM.
Selepas lulus kuliah, Papuana ingin kembali ke Mappi dan membesarkan daerahnya.
Juga mengembangkan peternakan sapi di daerahnya.
Hal ini cukup beralasan karena di daerahnya ternak sapi tidak terurus dengan baik.
"Sapi dibiarkan saja tidak diurus dan mencari makan seadanya. Kalau sakit ya akhirnya mati."
"Untuk itu saya tertantang untuk mencari ilmu bagaimana memelihara sapi dengan benar," terangnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com