Metode survei dilakukan menggunakan multistage random sampling.
Survei ini mempunyai tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dan margin of error sebesar 3,46 persen.
Hary membeberkan, Pramono-Rano unggul di beberapa wilayah Jakarta. Di antaranya, Jakarta Utara 51,9 persen, Jakarta Barat 50,5 persen, Jakarta Selatan 47,4 persen, dan Jakarta Timur 50,2 persen.
Sedangkan Ridwan Kamil-Suswono hanya unggul di Jakarta Pusat dengan 58 persen.
Meski demikian, apabila ditelaah ke dalam kategori usia, elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono unggul tipis di kalangan generasi muda.
"Berdasarkan generasi, elektabilitas Ridwan Kamil–Suswono unggul sedikit pada generasi yang lebih muda, yaitu Gen Z (52 persen) dan Millennial (49,4 persen)," terang Hari.
Sedangkan Pramono-Rano unggul pada generasi lebih tua, yaitu Gen X (57, 6 persen) dan Baby Boomers (52,1 persen).
Baca juga: Jelang Pemungutan Suara Pilgub Jatim 2024, Cawagub Emil Dardak Ziarah ke Makam Leluhur di Trenggalek
2. Survei Indikator
Survei terbaru Indikator Politik Indonesia memperlihatkan, elektabilitas pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno mengungguli dua paslon lain pada Pilkada Jakarta 2024.
Berdasarkan survei tatap muka Indikator Politik, elektabilitas Pramono-Rano mencapai 42,9 persen. Sementara paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK)-Suswono mencatatkan elektabilitas 39,2 persen.
Sedangkan, tingkat keterpilihan paslon nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana sebesar 5,1 persen.
Kemudian, berdasarkan metode survei melalui panggilan telepon, elektabilitas Pramono-Rano mencapai 42,1 persen. Ridwan Kamil (RK)-Suswono yang mencatatkan elektabilitas 40,5 persen dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana sebesar 4,8 persen.
Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, Rano Karno memberikan efek elektoral yang sangat besar terhadap Pramono sehingga mendapatkan dukungan sebesar 42,9 persen.
“Sisanya merupakan massa mengambang sekitar 12,8 persen (berdasarkan metode tatap muka). Dinamika elektoral di Jakarta tampak tidak mengalami perubahan berarti sepanjang tiga minggu terakhir,” ujar Burhanuddin di Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2024).
Meski begitu, sebanyak 25,1 persen besar kemungkinan warga akan mengubah pilihannya. Namun, ada 72,3 persen kecil kemungkinan mengubah pilihannya.