Atik mengaku tidak memiliki resep khusus dalam meracik hidangan mie ayam yang ia jajakan.
Namun menurut pengunjung, mie ayam buatannya terkenal segar dan kuahnya tak membuat tenggorokan eneg.
Dia melanjutkan, setiap hari dirinya mampu menjual 4 kg mie dan 3 kg ayam yang diolah menjadi ratusan porsi mie ayam.
Diketahui, ide untuk menjajakan mie ayam murah tidak muncul begitu saja.
Menurut Atik, gagasan ini berawal dari pengalamannya menghadapi kesulitan ekonomi.
Atik masih ingat masa ketika ia belum bekerja mengelola warung mie ayam.
Saat itu, ia hanya mengandalkan gaji suaminya yang bekerja sebagai kuli bangunan.
Atik pernah membeli mie ayam seharga Rp13.000.
Kemudian mie ayam ini dibagikan ke seluruh anggota keluarganya di rumah.
Penyebabnya karena gaji sang suami belum cair.
Pengalaman inilah yang kemudian menginspirasi dirinya untuk membuka warung mie ayam murah dengan porsi hidangan yang sedikit.
"Saya pernah merasa berat saat menunggu gajian suami. Waktu itu beli mie ayam harganya Rp10.000–Rp13.000, porsinya terlalu banyak kalau untuk satu orang."
"Dari situ saya terpikir untuk jualan mie ayam murah, supaya orang bisa makan sesuai kebutuhan mereka," kenangnya.
Selain harga yang murah, Atik kini juga melayani pesanan dalam berbagai porsi sesuai permintaan pelanggan.
Ada pelanggan yang enggan memesan porsi besar.