“Pemilu itu seringnya hanya menghabiskan anggaran negara, tidak membuat kehidupan rakyat jadi lebih baik. Biar dipilih DPRD saja, biar kalaupun ada penyimpangan dosanya ditanggung oleh DPRD,” ujar Taufik.
Beragam tanggapan dari masyarakat tersebut mencerminkan adanya perbedaan pandangan terkait efektivitas dan efisiensi Pemilukada langsung. Sebagian kalangan menilai pemilihan langsung memberi ruang bagi partisipasi masyarakat dalam demokrasi, sementara lainnya berpendapat bahwa mekanisme ini tidak efektif dari segi biaya dan seringkali berujung pada sengketa hasil di Mahkamah Konstitusi (MK).