Selain eceng gondok, kendala petugas ada pada penyisiran di box culvert.
Penyisiran saluran tertutup akan dilakukan setelah menuntaskan proses pencarian di Kali Makmur.
"Ini belum kami lakukan penyisiran ke arah Wiyung. Karena, merupakan saluran tertutup. Setelah di sini, kami akan ke arah Wiyung," katanya.
Apabila hujan datang, pencairan akan dihentikan sementara karena potensi arus sangat deras.
"Sehingga, kami tidak merekomendasikan untuk proses pencarian," katanya.
Komandan Tim Basarnas Kantor SAR Surabaya, Eko Apriyanto menambahkan, proses pencarian akan berlangsung selama 7 hari ke depan.
"Tentu kami upayakan agar korban bisa ditemukan kurang dari 7 hari. Mudah-mudahan ini bisa segera ditemukan," kata Eko ditemui di tempat yang sama.
Proses pencarian masih fokus pada permukaan sungai.
Pihaknya belum menyiapkan opsi penyelaman.
Belum adanya kepastian soal titik utama korban, kondisi sungai yang cokelat keruh, hingga kekawatiran akan arus deras dasar sungai membuat petugas memfokuskan pada rescue permukaan air (water rescue).
Untuk diketahui, korban berinisial MR berusia 3,5 tahun, balita yang bertempat tinggal di Babadan Wiyung Surabaya, Selasa (24/12/2024).
Korban sedang bermain air bersama seorang kerabat dan temannya sekitar pukul 15.30 WIB.
Saat itu, hujan deras tengah terjadi di kawasan ini.
Tak lama, korban tergelincir masuk ke selokan yang terbuka di sekitar rumah. Selanjutnya, korban pun terbawa arus dan hilang.