Orang tua siswa lainnya, Elli, mengungkapkan kekecewaannya.
Selama tiga tahun, ia belum menerima dana KIP senilai Rp450 ribu per bulan.
Hal ini membuatnya sangat kecewa terhadap pihak sekolah yang telah menggunakan dana tersebut secara tidak semestinya.
Para wali murid kini berharap agar dana program Kartu Indonesia Pintar segera dicairkan pihak sekolah.
Mereka mengancam akan melaporkan kejadian ini ke Polres Bogor jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
Baca juga: Preman Palak Penjual Gorengan Jadi Ayam Sayur saat Ditangkap, Tak Garang Tebaskan Golok: Mabuk
Kasus lain di tempat berbeda, seorang kepala sekolah yang mewajibkan wali murid untuk membeli kotak nasi seharga Rp60 ribu jadi sorotan.
Bahkan admin media sosial Partai Gerindra ikut bereaksi soal kotak nasi untuk makan bergizi gratis di sekolah.
Rencana kepala sekolah yang mewajibkan wali murid membeli kotak nasi tersebut dinilai tak masuk akal.
Ya, pembelian kotak nasi ini dinilai memberatkan, terutama bila keluarga memiliki dua orang anak.
Pasalnya biaya yang dikeluarkan bisa menjadi Rp120 ribu.
Video saat kepala sekolah mewajibkan wali murid untuk membeli kotak nasi ini diunggah pertama kali oleh akun TikTok @Ahmad Lehan.
Dalam video yang diunggah tersebut, admin Gerindra turut memberi komentar.
"Itu yang ngomong begitu siapa, Pak?" tulis akun TikTok @gerindra.
"Itu kepala sekolahnya," jawab pengunggah.
Sontak saja video tersebut langsung mendapatkan atensi luar biasa dari masyarakat luas.