Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum 

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Longsor di jalan antar Desa Wates, Kecamatan Jenangan, dengan Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, ternyata tidak hanya terjadi sekali.

Kepala Desa Wagir Lor, Sumono menjelaskan, longsor sudah terjadi berkali-kali.

“Jadi longsornya 3 sampai 4 kali sama yang terakhir kemarin malam,” ungkapnya, Rabu (15/1/2025).

Dia menjelaskan, longsor pertama pada tahun 2022.

Kemudian longsor melebar hingga akhirnya warga membuat jembatan dari kayu agar tetap dilintasi roda dua.

“Sebelum parah kita antisipasi, kita adakan talud semampu kita, habis itu kita kasih samsak. Dengan adanya volume hujan yang beberapa kali tinggi, longsor lagi. Dan sampai dilakukan pembangunan jembatan darurat dari kayu,” katanya.

Dia menjelaskan, beberapa minggu lalu, fasilitas jembatan kayu masih bisa dilintasi roda empat, namun yang tidak bermuatan.

“Kemarin malam karena ada hujan lagi, lalu ada tambahan longsor, akhirnya tidak berfungsi jembatan itu. Dalam artian hanya bisa roda dua,” urainya.

Satu di antara pengguna jalan, Khamsi mengaku terpaksa jalan kaki saat hendak takziah ke Desa Wates, Kecamatan Jenangan. Dirinya dari Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Ponorogo.

"Saya dari Desa Wates, Jenangan, mau takziah. Terpaksa jalan kaki karena takut melewati jembatan," tegasnya.

Baca juga: Waspada, PVMBG Temukan Titik Longsor Skala Besar di Lokasi Tanah Gerak Trenggalek, ini Langkah BPBD

Sebelumnya, longsor mengakibatkan jalan antar Desa Wates, Kecamatan Jenangan, dengan Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, nyaris putus.

Longsor itu menyebabkan kendaraan roda empat tidak dapat melintas di lokasi.

Warga hanya bisa berjalan maupun menggunakan kendaraan roda dua.