Selama musim hujan sejak November 2024 telah terjadi berulang kali banjir bercampur lumpur dan kerikil karena kondisi hutan yang gundul.
Para pegiat lingkungan menilai, nilai panen jagung yang dihasilkan tidak sebading dengan kerusakan infrastruktur dan permukiman warga yang ditimbulkan.
Salah satunya Jembatan Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol yang patah diterjang berton-ton kayu dan potongan bambu dari Kalidawir.
Material itu terbawa banjir akibat hutan yang gundul.