Akhirnya ditemukan mayat Ayuni yang dimasukkan ke dalam sebuah drum dan dikubur di kebun kopi milik Edi Andani.
Kapolres Bener Meriah, AKBP Tuschad Cipta Herdan menjelaskan bahwa tim kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi jenazah ke RS Muyang Kute.
"Kami tengah melakukan penyelidikan intensif terkait kasus ini, diduga kuat ini merupakan kasus pembunuhan," katanya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Kampung Uning Teritit, Rawakim, membenarkan peristiwa tersebut.
"Betul, tadi mayat sudah dievakuasi dan sudah dibawa ke Rumah Sakit Muyang Kute oleh pihak kepolisian," pungkasnya.
Baca juga: Aksi Pria Naik Babi saat Banjir Viral, Saiful Ungkap Kejadian Sebenarnya: Kaki Masih Nyentuh Tanah
Pelaku yang tidak lain adalah suami korban yang bernama Edi Andani, akhirnya berhasil ditangkap pihak Satreskrim Polres Bener Meriah, kurang dari 24 jam.
Suami dari korban Ayuni tersebut ditangkap oleh pihak kepolisian saat berada di sebuah kebun di Kampung Beranun Teleden, Kecamatan Bandar, Bener Meriah.
Dikutip dari Tribun Gayo, Kapolres Bener Meriah melalui Kasat Reskrim Iptu Jeffryandi mengatakan, saat dilakukan penangkapan, pelaku sempat melakukan perlawanan.
Namun demikian petugas tetap berhasil mengamankannya dan saat ini sudah di Polres Bener Meriah untuk proses hukum lebih lanjut.
"Alhamdulillah pelaku sudah ditangkap 1x24 dan pelaku ini sempat melakukan perlawanan, tapi kini sudah di Polres untuk proses lebih lanjut," ujar Kasat Reskrim.
Namun demikian, Kasat belum menjelaskan motif dari pelaku Edi yang nekat menghabisi nyawa Ayuni yang tak lain ialah istrinya sendiri.
Teka-teki motif dari pembunuhan Ayuni akhirnya terungkap.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat, Kapolres Bener Meriah mengatakan jika motif pelaku membunuh korban didasari rasa sakit hati.
Mulanya kasus ini terjadi pada Senin (27/1/2025), kala itu antara korban dan pelaku terlibat cekcok adu mulut di rumah orang tua pelaku di Kampung Uning Teritit.
Perselisihan ini berlangsung selama beberapa jam, hingga akhirnya pelaku merasa sakit hati dan menyimpan dendam terhadap korban.