Tekniknya, tersangka memotong tepat pada bagian pangkal sendi antar tulang gerak seperti sendi panggul dan betis.
Nah, sedangkan pada bagian leher. Fauzi mengungkapkan, tersangka membelah kulit dan daging leher korban secara bertahap untuk menemukan tulang leher yang terdapat susunan sendinya.
"Eksekusi di kamar mandi. Sendi-sendi dipotong. Kalau bagian leher 'dibelek' dulu (sayatan berkali-kali). Pisau beli di minimarket," ungkapnya.
Tersangka mengeksekusi korban dengan cara mencekiknya hingga terjatuh dan kepalanya mengalami pendarahan hebat.
"Pertama dicekik, sampai jatuh terbentur kepalanya. Lalu ditutup seprei. Lalu dia ambil koper di Tulungagung di rumah pribadi," katanya.
Lalu menutupi tubuh korban dengan selimut kasur kamar hotel itu. Dan bergegas pergi untuk mencari dan mengambil koper di kamarnya.
"Soalnya dia bingung mau dimasukkan mobil ketahuan orang kan. Makanya dia pulang ambik koper. Saat dimasukkan ke koper gak cukup. Nah, langsung dipotong," pungkasnya.
Sementara itu, Tersangka Rohmad mengaku menyesal dan meminta maaf kepada keluarga korban.
Ungkapan penyesalan tersebut disampaikannya secara singkat saat digelandang oleh penyidik kepolisian seusai dihadirkan dalam konferensi pers di lorong Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, pada Senin (27/1/2025).
Rohmad yang mengenakan kaus dan celana berwarna oranye bertuliskan 'Tahanan Dittahti Polda Jatim' itu, berjalan cepat selama digelandang petugas kepolisian berpakaian sipil.
Kedua pergelangan tangannya tampak diborgol ke belakang sisi pinggangnya. Lalu wajahnya cuma tampak separuh bagian mata dan dahi.
Karena dipakaikan oleh petugas kepolisian dengan masker penutup hidung dan mulut berwarna biru gelap kehitaman.
Rohmad saat dikejar-kejar awak media mengaku dirinya menyesal menghilangkan nyawa korban dengan begitu sadisnya.
"Ya saya menyesal, mas," ujar Rohmad seraya menundukkan kepala selama berjalan cepat menyibak kerumunan awak media yang berjejal mengarahkan lensa kameranya ke wajahnya.
Bahkan, dirinya juga menyempatkan dirinya untuk menyampaikan permohonan maaf kepada pihak korban beserta keluarga besar korban di Kabupaten Blitar. Bahwa dirinya menyesali perbuatannya.
"Saya minta maaf kepada korban dan keluarga korban. Saya minta maaf," pungkas Rohmad seraya meringkuk di balik pintu ruang petugas Humas Polda Jatim digedung tersebut.