Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Rohmad Tri Hartanto (RTH) alias Antok (33) tersangka pembunuh dan mutilasi jasad pacarnya, Uswatun Hasanah (29) lalu menyimpannya dalam koper merah untuk dibuang di tiga kabupaten berbeda, memiliki kecenderungan sebagai Psikopat Narsistik.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman seusai memperoleh penjelasan dari Psikolog Forensi yang melakukan tes psikologi terhadap Tersangka Rohmad pada pekan lalu.
Dari hasil tes psikologi tersebut, Tersangka Rohmad memiliki kecenderungan rasa iba yang minim.
Itulah mengapa, tersangka begitu nekat memotong-motong tubuh korban menjadi tiga bagian organ utama, sebelum dikemas dalam wadah khusus dan membuangnya di tempat berbeda.
"Kami lakukan tes psikologi terhadap pelaku. Didapati hasil tes oleh tim psikologi forensik, masuk dalam golongan psikopat narsistik. Secara keilmuan nanti kami hadirkan psikolognya menjelaskan soal ini," ujarnya saat ditemui awak media di Gedung Bidhumas Mapolda Jatim, pada Senin (3/2/2025).
Baca juga: Detik-detik Antok dan Uswatun sempat Mesra Gandeng Tangan, Makan Malam sebelum Tragedi Mutilasi
"Yang jelas, pada saat melakukan dia antisosial tidak punya perasaan iba terhadap korban apabila sudah merasa ketersinggungan. Intinya kalau emosinya meledak ledak dan kurang iba," tambahnya.
Farman juga menjelaskan, kecenderungan psikologi Tersangka Rohmad semacam itu, juga dapat tercermin pada temuan video CCTV yahh menunjukkan pertemuan antara korban dan Tersangka Rohmad di restoran.
CCTV tersebut merupakan rekaman saat keduanya sedang makan malam di sebuah restoran kawasan Jalan Mayor Bismo, Semampir, Kediri, beberapa jam, sebelum tersangka membunuh korban di kamar hotel.
Baca juga: 4 Jam sebelum Mutilasi Uswatun, Antok Bawa Kekasih Gelap Dinner Mesra, Alibinya Terpatahkan: Panik
"Pelaku melakukan dengan tenang, tanpa keraguan, tanpa rasa iba," kata mantan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya itu.
Selain itu, Farman juga menerangkan hasil analisis dokter forensik yang meneliti kondisi potongan tubuh korban.
Ternyata, bentuk potongan tubuh korban yang dibuat oleh tersangka cenderung berbentuk sayatan kecil.
Baca juga: Cara Antok Bungkus Jasad Uswatun Disorot Polisi, Pelaku Kasus Mutilasi Ngawi, Kayak Packing Pabrik
Temuan fakta tersebut memiliki kecocokan dengan alat potong yang dipakai tersangka memutilasi korban, yakni pisau dapur sepanjang 20 cm.
"Beberapa waktu lalu kami sudah meminta dokter forensik, memang potongan pada tubuh korban, sayatanya kecil kecil dan diperkirakan memakai pisau kecil, sejenis dengan BB yang kami sita," pungkasnya.
Sebelumnya, beredar video CCTV, tersangka dan korban makan malam di sebuah restoran Jalan Mayor Bismo, Semampir, Kabupaten Kediri, beberapa jam sebelum dieksekusi, pada Minggu (19/1/2025) malam.
Baca juga: Senyum Antok Keluar Hotel usai Mutilasi Uswatun, Santai Tenteng Koper Merah, Fakta Baru Terkuak