Salah satu petani yang enggan disebutkan namanya, mengakui JUT yang dibangun di tahun sebelumnya rusak atau ambles akibat akitifitas pembangunan JUT lanjutan.
Baca juga: Manfaatkan Libur Panjang, Khofifah Nikmati Panen Kurma Bareng Cucu di Pasuruan
“Jadi saya minta tanggung jawab, ini bangun baru tapi membuat rusak bangunan lama. Kendaraan material dibawa masuk dan membuat JUT lama ambles,” katanya .
Sementara itu, dari hasil cek lapangan, proyek JUT lanjutan ini lebih mengecil, termasuk pemasangan paving, pada kedua sisi jalan masih ada atau terdapat ruang.
Tidak hanya itu, pada sta 0 hingga beberapa puluh meter pasangan kanstain tidak sejajar atau tidak presisi hingga panjang selanjutnya melebar.
Selain itu, banyak titik paving yang sudah terpasang mengalami ambles, atau berongga sehingga banyak bagian yang mengembang.
Terindikasi urug dasar menggunakan tanah liat bekas galian serta tidak dilakukan pemadatan seperti semestinya dengan menggunakan alat pemadat tanah atau stamper.
Anehnya, hal - hal sepele ini tidak diketahui oleh dinas terkait saat penyerahan pekerjaan di akhir tahun kemarin. Padahal, itu adalah hal yang harus diperhatikan betul.
Sementara itu, Kabid Sarana Prasarana Dinas Ketananan Pangan dan Pertanian Pasuruan, Hari Mulyono tidak bisa memberikan jawaban atas temuan itu sekarang.
Dia berjanji akan memberikan jawaban pada Selasa. Dia menyebut, hari ini sedang menyusun jawaban atas temuan- temuan di beberapa JUT yang diduga bermasalah.
“Besok siang saya baru memanggil rekanan atau pelaksana proyek itu ke kantor untuk perbaikan. Nanti akan kami sampaikan jawaban hari Selasanya,” tutupnya.