Berita Viral

Yanto Manfaatkan Google Maps Agar Jualan Telur Puyuh Laris Manis, Sehari Bisa Dapat Rp150 Ribu

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yanto (55), pedagang asongan di jalur Puncak Bogor saat dijumpai di Simpang Gadog, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Rabu (29/1/2025). Ia memanfaatkan Google Maps agar jualannya laris.

Sebelumnya, Mariono keluar dari pekerjaanya sebagai karyawan koperasi pada tahun 2019.

Mariono merasa tidak cocok bekerja di koperasi karena lingkungan kerjanya yang toxic.

"Saya memilih keluar dari koperasi karena saya tidak cocok dengan lingkungan kerjanya," ungkap Mariono, Selasa (28/1/2025), dilansir dari Kompas.com.

"Lingkungan kerja di koperasi tidak memberi kesempatan untuk orang jujur. Kami harus tidak jujur kepada semua orang agar bisa tetap eksis," imbuh dia.

Pedagang rumput pakan ternak, Mariono dan ibunya, Sunari saat ditemui di Jalan Dr Wahidin, Desa Gondanglegi Wetan, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (28/1/2025). (KOMPAS.com/IMRON HAKIKI)

Ia pun banting setir sebagai pedagang rumput bersama ibunya yang sebelumnya bekerja sebagai buruh tani.

Ibu dan anak tersebut saling bekerja sama dan berbagi tugas.

Mariono yang mencari rumput di ladang-ladang di area Kecamatan Gondanglegi, sementara Sunari berperan menjaga dagangannya.

"Selain menjual rumput hasil merumput sendiri, kami juga menjual rumput hasil merumput orang lain."

"Kalau terjual, ibu saya mendapat persentase Rp2.000 per ikat," jelasnya.

Adapun per ikat rumput dibanderol dengan harga Rp10.000-Rp 20.000. 

Dalam sehari, keduanya bisa menjual 5 sampai 7 ikat.

"Penghasilannya ya untuk kehidupan sehari-hari keluarga kami dan biaya sekolah kedua anak kami," ungkap Mariono.

Baca juga: Per 1 Februari Pengecer Dilarang Jual LPG 3 Kg Lagi, Pemilik Warung: Kami Ini Mempermudah Masyarakat

Menurut Mariono, penghasilannya tersebut cukup untuk hidup sehari-hari.

Ia juga bisa membiayai pendidikan kedua anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), meski beberapa kebutuhan kurang tercukupi.

"Tapi ditopang hasil kerja istri saya sebagai buruh setrika," tuturnya. 

Halaman
1234

Berita Terkini