Dalam video viral berdurasi 1 menit 15 detik, terdengar suara ibu-ibu diduga perekam video bernegosiasi dengan petugas pengangkut sampah.
"Eta we kana mobil nu sanes we mang nya pang etakeun, pang nyanakeun, sabaraha sabaharaeun namah gampang meren. (Itu aja ke mobil yang lain mas tolong bantu tanyain, berapa berapanya gampang)," ucap ibu-ibu dalam video viral.
Petugas kebersihan pun dalam video terdengar meminta bayaran Rp500 ribu untuk mengangkut sampah seperti diminta ibu-ibu.
"Teu araya mobil na, mun gope mah daek cenah (pada enggak ada mobilnya, kalau Rp500 ribu mau katanya)," ucap petugas kebersihan berseragam dengan logo Pemda.
"Gope mah geude teuing (Rp500 ribu terlalu besar)," jawab ibu-ibu.
"Paling 500, kanggo solar, nu damel meren, paling 500 (paling Rp500 ribu, buat solar, buat yang kerja, paling Rp500 ribu)," timpal petugas kebersihan.
"Tong 500 teuing atuh, 300 we atuh 300," ucap ibu-ibu kembali menawar.
"Duka, ka sopir we nyariosna (Enggak tahu, ke sopir aja bilangnya)," jawab petugas kebersihan.
Penelusuran Tribun Jabar, hal itu terjadi di wilayah Kecamatan Cicantayan.
Saat dikonfirmasi, Kepala DLH Kabupaten Sukabumi, Prasetyo mengatakan, sampah yang diminta diangkut oleh ibu-ibu itu merupakan sampah bekas acara Isra Miraj.
Menurutnya, saat itu pelayanan pengangkutan sampah di jalur tersebut sudah penuh.
Sehingga warga meminta sampah diangkut dengan sistem borongan.
"Itu sampah info bekas acara rajaban (Isra Miraj) atau haol, kebetulan di jalur pelayanan tersebut sampah sudah penuh. Jadi warga meminta diangkut/borongan. Jadi supir dengan kru harus ektra perjalanan dua rit," katanya.
Ia mengatakan, perjalanan Cisaat ke Tempat Pembuangan Akhir, pulang-pergi 64 kilometer.
Perjalanan ini membutuhkan solar 40 liter, yakni Rp272.000.