Berikut ini rinciannya:
Belanja makan minum rapat Rp1,3 miliar
Belanja souvenir Rp649 juta
Makan minum tamu Rp312 juta
Belanja perabotan kantor Rp189 juta
Alat listrik Rp180 juta
Atas rincian inilah, Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi merasa heran.
Baca juga: Developer Heran Tak Ada BPN saat Penggusuran Perumahan Cluster, Padahal Tanah Ada SHM & IMB: Legal
Ia tak menyangka, meski mengusung e-goverment, namun biaya konsumsi rapat dan ATK masih sangat tinggi.
"Kan sudah e-goverment birokrasi yang berbasis IT, tapi jumlah rapat dan makan minum tetap saja semakin naik," kata Demul.
Ia bercerita sewaktu debat Calon Gubernur Jabar, hal ini sudah dikemukakan.
"Waktu saya debat, itu kan saya katakan iya kita berbasis informasi komunikasi, kan harusnya anggaran makan minum turun, anggaran rapat turun, anggaran sewa gedung turun, ATK turun."
"Dengan ini dinaikkan misal sampai Rp200 miliar, dia menurunkan Rp500 miliar belanja lain."
"Kalau sekarang terbalik, belanja ini naik, belanja itu naik," papar Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi belakangan mengaku ingin menghapus anggaran yang berkaitan dengan pakaian dinas dan perjalanan ke luar negeri.
Berbeda dengan pendahulunya, pria yang karib disapa Kang Dedi ini ingin menghapus semua anggaran pakaian dinas dan perjalanan luar negeri Gubernur Jawa Barat.