Tragisnya, Tri Lestari meninggal dunia usai terlindas truk tronton nomor polisi B 9096 TEX di Jalan Semarang Grobogan pada Selasa (4/2/2025) pukul 11.00 WIB.
Kepala Unit Penegakkan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Demak, Iptu Bambang Susilo mengatakan, insiden bermula dari pengendara sepeda motor berplat H 4072 BTE yang dikemudikan Lestari hendak mendahului truk dari sisi.
Karena diduga kurang konsentrasi, Tri terpeleset dan jatuh ke kolong truk sedangkan sepeda motor miliknya jatuh ke kiri.
Atas peristiwa itu, Lestari mengalami luka berat, patah kedua kaki dan luka terbuka sehingga meninggal dunia di tempat.
"Untuk kaki kanan ibu tersebut terlindas oleh KBM truk tronton, sepeda motor tidak terkena, yang terkena pengendara dari sepeda motor tersebut," terang Bambang, dihubungi melalui telepon, Rabu.
Baca juga: Nestapa Istri Jemput Suaminya yang Ikut Pesta Gay, Kode dan Stiker Glow in the Dark Terkuak
Sementara ini, pengendara truk tronton inisial RE (55), warga asal Kabupaten Grobogan, diamankan di Polres Demak.
Kepergian Tri Lestari menyisakan duka mendalam bagi suaminya Sugeng (49), serta kedua anaknya.
Alih-alih istri mendapatkan elpiji, Sugeng justru mendengar kabar bahwa istrinya meninggal dunia terlindas truk tronton sewaktu dirinya mangkal berjualan di salah satu sekolah.
"(Informasi istri meninggal) Waktu jualan dijemput adik saya di depan sekolah SMK Fadilah sana," kata Sugeng, yang diselimuti rasa duka, Rabu (5/2/2025).
Sugeng bercerita, dirinya mengalami kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg di wilayah Dempet dalam tiga hari terakhir.
Meskipun sempat mendapati elpiji di salah satu toko, namun tidak boleh dibeli dengan alibi untuk para pedagang, sehingga terpaksa pulang dengan tangan kosong.
"Kemarin-kemarin sebelumnya emang kosong, terus nyari ke Dempet ada batnya gak boleh dibeli. Katanya untuk bakul-bakul (pedagang) semua, padahal cuma satu tabung aja, pulang gak bawa," tuturnya.
Tidak menyerah sampai di situ, Lestari kemudian pergi lagi ke wilayah Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, demi mendapatkan gas untuk kebutuhan memasak di rumah dan Sugeng yang menjadi pedagang pentol keliling.
"Lah, kosong terus pergi lagi ke Gubug sana, yang di Gubug itu tidak dapat kan buat jualan pentol," katanya. Ironisnya, bukan elpiji yang didapat, Lestari justru tertimpa musibah kecelakaan hingga menghembuskan napas terakhirnya.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya diĀ Googlenews TribunJatim.com