IV yang sehari-hari tinggal bersama ibu inisiatif membantu meringankan beban ibunya karena merasa terlalu banyak menanggung seluruh biaya sekolahnya.
"Minta uang saja ke ayah selalu dimarahi, bahkan nomor teleponku diblokir," ujarnya.
Puncaknya kekecawaan terhadap ayahnya terjadi Desember 2024 lalu.
Ponselnya rusak, IV meminta Rp500 ribu ke ayahnya untuk biaya servis. Sempat dijanjikan akan diberi awal Tahun Baru 2025.
Baca juga: Nasib Narapidana Korupsi Kepergok Jalan-jalan ke Luar Penjara, Kini Dipindah ke Nusakambangan
Namun janji itu tak ditepati, akun WhatsApp IV diblokir.
"Aku dibilang anak yang bisanya minta uang," katanya.
Keputusan melaporkan ayahnya ke Polda Jatim atas tuduhan penelantaran anak bukan pilihan mudah.
Namun, bagi IV, ini adalah satu-satunya jalan untuk memperjuangkan haknya.
Sebab tiap kali meminta nafkah yang merupakan haknya sebagai anak tidak jarang mendapat komentar bernada tidak mengenakkan dari famili ayahnya.
"Padahal aku gak minta nafkah banyak, cuma minta bentuk apa yang jadi kebutuhan. Saya sakit hati belum tentu
tentu tiap bulan dapat Rp100 ribu, tapi tiap kali minta uang WhatsApp diblokir. Ayah itu gak pernah kasih nafkah sejak 2015, makanya aku akan melaporkan ayah," ujarnya. (Tony Hermawan/TribunJatim.com)
Cerita lainnya, seorang suami justru ditelantarkan oleh istri sendiri.
Tukang becak ditelantarkan keluarganya viral di media sosial.
Ia terpaksa tidur di becaknya selama dua bulan.
Kondisinya pun memilukan karena si tukang becak menderita diabetes.
Istri juga diketahui tak mau merawat si tukang becak.