Jelang Ramadan, Satpol PP Lamongan Intens Gelar Razia Pengemis di Traffic Light dan Tertiban PKL

Penulis: Hanif Manshuri
Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RAZIA JELANG RAMADAN. Untuk menciptakan Lamongan indah dan tertib menjelang bulan Ramadan 1446 H, Satpol PP gencar melakukan razia atau operasi keberadaan pengemis, baik yang memakai busana badut maupun non badut, termasuk penertiban PKL yang mangkal memakan badan jalan, Jumat (14/2/2025)

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Dua pekan menjelang bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, Satpol PP Lamongan mulai melakukan tindakan tegas terhadap keberadaan para badut pengemis yang mangkal di sejumlah traffic light.

Tak hanya para pengemis yang berbusana badut, pedagang kaki lima (PKL) yang menempati sejumlah ruas bahu jalan dalam kota juga jadi sasaran bersih-bersih atau razia, Jumat (14/2/2025).

Terhadap para badut, sebenarnya sudah kerap dirazia, namun beberapa hari kambuh lagi dan mangkal di sejumlah perempatan traffic light di Jalan Lamongrejo, dan Jalan Basuki Rahmat.

Pada razia kali ini, Satpol PP harus mengejar badut yang berusaha kabur saat petugas Satpol memarkir mobil operasional di TKP.

Ada badut yang kabur bersembunyi masuk warung dan ada yang kabur memakai motor yang selama ini mereka bawa ke 'tempat kerja'.

Baca juga: Baru Jalan 3 Hari Operasi Keselamatan Semeru, Polisi Lamongan Sudah Tilang 444 Pelanggar

"Kita cari aja masuk ke warung, tempat badut sembunyi," kata Kepala Satpol PP, Jarwito kepada SURYA, Jumat (14/2/2025).

Keberadaan badut dan pengemis non badut mengganggu keindahan dan ketertiban Kota Lamongan. Para pengguna jalan resah dengan aksi para pengemis tersebut.

Utamanya pengemis yang berdandan dan berpakaian badut. Mereka tergolong orang sehat dan bukan tidak mampu. Setiap berangkat kerja mengendari sepeda motor ke tempat mangkal.

Baca juga: Satgas Pangan Polres Gresik Gelar Sidak Pasar Jelang Ramadan, Stok Aman dan Harga Relatif Stabil

Dan motor yang dibawanya juga motor produksi tahun muda. "Jadi mereka itu orang cukup," kata Jarwito.

Para pengemis itu usianya juga masih muda, berbadan sehat dan masih mampu bekerja diluar mengemis.

Jarwito berharap para pengguna jalan untuk tidak menyalurkan sedekahnya pada mereka, tapi disalurkan pada sasaran fakir miskin dan ada di lingkungan tempat tinggal atau tetangga desa. "Ada saluran yang tepat sasaran," katanya.

Baca juga: Pengemis Tua di Kediri Punya Uang Rp40 Juta, Diamankan Satpol PP Minta Uang Memaksa Resahkan Warga

Razia yang digelar setiap hari oleh Satpol PP tidak hanya menyasar para badut yang  pengemis, tapi juga pada pedagang kaki lima (PKL).

Petugas mengamankan  sejumlah lapak dan  peralatan milik pedagang kaki lima di pusat Kota Lamongan.

Sasaran razia PKL dilakukan di Jalan Sunan Drajat, KH Ahmad Dahlan, dan Lamongrejo. Satpol PP masih banyak mendapati PKL yang mangkal memanfaatkan kanan-kiri bahu jalan.

Halaman
12

Berita Terkini