"Adik-adiknya marah waktu itu. Kamu gimana wong tuo (orang tua) masih kok ngomong warisan," bebernya.
Menurutnya, tersangka sering berbuat onar bahkan hampir dihajar massa.
"Anak saya bilang katanya mau di massa. Minta tolong ke ketua RT tetapi tidak berani. Yang berani menghadapi saya," tandasnya.
Sehari-hari tersangka tak bekerja dan hanya mabuk-mabukan.
Ia berharap Imam Ghozali dihukum setimpal meski anak kandungnya sendiri.
"Saya tidak masalah jika dihukum seberat-beratnya. Jika perlu dihukum mati," ucapnya.
Ketua RT setempat, Rohmad Widodo, membenarkan adanya aksi pembunuhan yang terjadi di lingkungannya.
"Pelaku keluar ibunya tergeletak di teras rumah. Kejadian itu disaksikan masyarakat," tukasnya.
Warga mengevakuasi korban yang tak berdaya ke RS Roemani.
"Ibunya sudah tergeletak berlumuran darah. Kondisinya sudah mendengkur tetapi tidak mengucap apapun," lanjutnya.
Ia menambahkan korban mengalami luka tusuk di perut serta dada dan dinyatakan meninggal saat perjalanan ke rumah sakit.
Ayah pasrah minta anak dihukum mati
Seorang ayah sudah pasrah meski sempat kaget istrinya dibunuh oleh anak kandung sendiri.
Ayah bahkan mengungkap bagaimana tabiat dari sang anak.
Ayah baru tahu peristiwa tragis itu ketika sedang berada di tempat kerjanya.