Namun, Lilipaly menyebut pelaku menolak ajakan korban dan berujung meminta gajinya sebesar Rp900 ribu.
Hanya saja, permintaan pelaku ditolak hingga membuat korban melakukan penamparan.
"Jadi terduga pelaku meminta gaji sebesar Rp900 ribu. Namun, karena korban emosi, korban memukul. Awalnya korban menampar terduga pelaku," ujar Lilipaly.
Pelaku pun naik pitam dan langsung mendorong korban hingga terjatuh dan memukulnya.
Bahkan, ZA juga memukul kepala JS dengan batu hingga tewas.
2. Jasad korban didiamkan 2 hari
Lilipaly pun menyebut ZA sempat panik atas tewasnya JS sehingga membiarkan jasad korban selama dua hari.
"Tanggal 18 terduga pelaku memastikan korban meninggal dan terduga pelaku panik," katanya, dikutip dari Kompas.com.
Pada saat dicek oleh ZA, kondisi jenazah JS sudah membusuk dan dikerubungi lalat.
Baca juga: 6 Kejanggalan Farrel CEO Startup Hilang Misterius di Pantai Bantul, Sulit Dihubungi Sejak 5 Februari
3. Pelaku cor jasad di saluran air
Kemudian, ZA langsung menyeret jasad korban dan menaruhnya di saluran air di belakang ruko JS, lalu dicor.
"Selanjutnya terduga pelaku menyeret korban dan ditaruh di saluran air, dan ditutup dengan semen dan batu bata yang ada," jelasnya.
Kini pelaku telah ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Timur.
4. Rp50 juta milik korban diambil
Lilipaly menyebut setelah melakukan pembunuhan, ZA menyempatkan diri untuk menggasak uang milik korban sebesar Rp50 juta yang tersimpan di ATM.