"Tidak ada (pengaruh polisi). Kami baru tahu bahwa ada SOP dan kode etik yang dilanggar Mbak Novi."
"Dari Polsek dia hanya menanyakan, data saja, apa Mbak Novi ada di SD atau tidak, hanya sebatas itu, tidak menyinggung konser," katanya.
Namun pendiri Lokataru, Haris Azhar, justru merasa janggal dengan alasan sekolah memecat vokalis band Sukatani sebagai guru.
Haris berkata, dalam Islam juga diajarkan untuk tidak memfitnah manusia.
Pasalnya, kata Haris, Novi selalu menyembunyikan wajahnya dengan menggunakan topeng selama penampilannya.
Ia juga selalu mengenakan lengan panjang dan bawahan tertutup.
"Saya mau bilang, Bapak ini hati-hati bicara, buka aurat saya khawatir, Sukatani justru semakin tertutup."
"Karena si Novi jaga aurat, maka dia munculnya dengan topeng seperti itu."
"Kalau sekolah ini bilang dia (Novi) buka aurat jangan-jangan ada yang pakai kacamata tembus pandang," kata Haris Azhar.
Beda dari pernyataan sebelumnya, Khairul kini justru mengatakan, bukti pelanggaran aurat didapatkan di luar panggung penampilan Sukatani.
"Kita melihat bukan hanya pada saat konser. Saya menemukan beberapa kasus menjelang konser dan di luar konser," katanya.
Haris kembali mencecar dugaan bahwa pihak sekolah juga mendapat intimidasi hingga langsung memecat Novi sebagai guru.
"Jujur aja Pak, Bapak diintimidasi polisi atau enngak? Bapak ini pendidik, tunjukkan Bapak jujur biar bangsa ini jadi maju."
"Kalau Bapak bicara ditutupin, percuma ditutupin, karena polisi yang mengintimidasi sedang diperiksa Propam Polda Jateng."
"Jangan sampai Bapak diperiksa juga sama Propam atau diperiksa kantornya Pak Nowel."