Berita Viral

TKW Hilang 19 Tahun, Ribut Uripah Ditemukan Tinggal di Gubuk Hutan Malaysia, Dulu Diajak Orang

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TKW HILANG 19 TAHUN - Misni kakak ipar Ribut Uripah menunjukkan foto kondisi adiknya yang ditemukan di hutan Malaysia, Kamis (6/3/2025). Tangkapan layar video kondisi Ribut Uripah yang tinggal di Hutan Malaysia.

"Anak selama ini tidak tahu keberadaannya, tiba-tiba muncul," ucap Mbah Wiji yang masih enerjik, dengan mata berkaca-kaca penuh haru.

Ia mengaku, selama ini selalu merindukan anak sulungnya tersebut.

Setiap kali pergi ke pasar, pandangannya selalu menelisik, berharap bisa bertemu Marmi.

Demikian juga jika ada orang asing di lingkungannya, Mbah Wiji berharap sosok tersebut adalah cucunya yang tersesat saat pulang.

"Sekarang sudah senang, bisa bertemu anak yang selama ini hilang," kata Mbah Wiji.

"Saya ingat dulu anaknya lima, sekarang malah nambah cucu 19," imbuhnya.

Diketahui, Marmi pergi ke Riau sekitar tahun 1975-1976 silam.

Saat itu, ia berangkat bersama suaminya, Samani, dan dua anaknya, Sutrimo serta Suyadi yang berganti nama menjadi Yatimin.

Pada awalnya, Marmi masih sering berkirim surat ke keluarganya di Desa Kaliwungu.

Bahkan di tahun 1984, Marmi sempat pulang ke Tulungagung.

Namun di tahun 1990-an, Marmi dan Mbah Wiji putus kontak.

Sampai kemudian terjadi bencana tsunami 2004 di Aceh, tersiar kabar jika keluarga Marmi ikut menjadi korban.

Mbah Wiji (tengah) diapit cucunya, Suyadi, dan anaknya, Marmi, yang terpisah puluhan tahun (TRIBUNJATIM.COM/David Yohanes)

Mbah Wiji menganggap, keluarga Marmi sudah cures (habis semuanya).

Saat itu, Mbah Wiji sampai menggelar rangkaian selamatan untuk keluarga Marmi.

Selamatan ini pernah dilaksanakan kali kedua untuk mengenang keluarga Marmi yang dikira tersapu tsunami.

Mbah Wiji pun berencana menggelar selamatan ketiga setelah Lebaran 2024 ini.

"Sebenarnya lokasi kami jauh dari bencana tsunami."

"Tak tahu bagaimana kami dikabarkan jadi korban," ucap anak sulung Marmi, Suyadi (52).

Sejak tahun 2019, Marmi mengaku sudah berusaha melacak kembali keluarganya di Tulungagung, namun tidak membuahkan hasil.

Salah satu cucunya kemudian menemukan akun Instagram Desa Kaliwungu, dan mengirim pesan.

Pihak Pemerintah Desa Kaliwungu lalu mencoba menghubungkan kedua keluarga ini hingga bisa saling tukar nomor telepon.

"Saya senang sekali karena ternyata masih bisa bertemu mbah (nenek)."

"Ternyata saya masih punya nenek," ujar Suyadi dengan nada ceria.

Marmi pun tidak putus-putusnya memeluk sang ibu yang sudah renta.

Ia mengaku akan menghabiskan banyak waktunya bersama Mbah Wiji sebelum kembali ke Desa Bumbung, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau.

"Dipuas-puasin bersama orang tua, lepas kangen dulu. Rencananya balik, karena rumahnya di sana (Riau)," kata Suyadi.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini