Kasatpol PP Provinsi Jawa Barat, M Ade Afriandi beralasan memang tidak semua bangunan Hibisc Fantasy dibongkar.
Pemerintah hanya membongkar bangunan tak berizin di arena tersebut.
Satpol PP baru merusak sejumlah bangunan di Hibisc Fantasy, satu di antaranya yakni pintu masuk.
"Jadi itu peralatan yang kami siapkan, personel ada yang kami siapkan, tapi langkah kami tidak langsung main bongkar, kami lakukan deliniasi dulu. Kami tidak mau main bongkar ternyata yang berizin dan itu salah," katanya.
Lebih lanjut, Jaro Ade menyuruh Dedi Mulyadi minta maaf atas kesalahan yang dilakukan tempat wisata Hibisc Fantasy.
Jaro Ade mendesak Dedi meminta maaf pada korban banjir Bogor.
Pasalnya, Hibisc Fantasy Puncak yang menjadi biang kerok banjir Puncak ternyata masih milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Pengelola Hibisc Fantasy adalah PT Jaswita Lestari Jaya yang dikomandoi direkturnya, Angga Kusnan.
PT Jaswita ini merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov Jabar.
"Padahal BUMD-nya provinsi," kata Dedi saat berbincang dengan Kasat Pol PP Jawa Barat dan Wakil Bupati Bogor Jaro Ade.
"Punya bapak, Pak," timpal Jaro Ade bercanda.
"Bukan, punya Pemda," kata Dedi.
Baca juga: Viral Patung Penyu Diduga Rp15 M Terbuat dari Kardus, Dedi Mulyadi Akan Audit: Mohon Sabar
Jaro Ade lantas bergurau agar Gubernur Jabar meminta maaf pada korban banjir Puncak.
"Makanya saya minta maaf, saya salah," kata Dedi.
"Minta maaf Pak sama warga Bogor yang meninggal, yang banjir," timpal Jaro Ade.