TRIBUNJATIM.COM - Inilah pengakuan ayah atlet Taekwonodo asal Bandung, Fidya Kamalinda, yang jadi biang kerok kaburnya sang anak sejak tahun 2015.
Di mana Fidya mengaku dipukuli sang ayah jika kalah bertanding.
Selain itu, sikap lain orangtuanya juga membuatnya tak tahan.
Hal ini membuat Fidya Kamalinda trauma dan enggan bersatu kembali dengan kedua orang tuanya, Hindarto dan Khadijah.
Trauma kekerasan yang dialami Fidya begitu membekas sehingga kepedihan itu sekonyong-konyong muncul kembali ketika ada pemantiknya, yaitu kehadiran mereka.
Kini, akhirnya orangtua Fidya muncul ke publik.
Saat ditanya terkait kebenaran pengakuan Fidya soal kekerasan, Hindarto tampak tak menjawab dengan lugas.
Ada semburat rasa ragu pada wajahnya.
"Kalau tanggapan kami boleh dibilang, mungkin saya enggak bisa ngasih jawaban sekarang kecuali di tempat-tempat tertentu," jawabnya seperti dikutip dari tayangan TV One pada Jumat (14/3/2025) via TribunJakarta.
Baca juga: Hilang Sejak 2015, Atlet Taekwondo Fidya Kabur karena Dipukuli Ayah Tiap Kalah: Ortu Suka ke Dukun
Ia berdalih seandainya melakukan kekerasan terhadap anaknya hanya semata untuk mendidik.
"Umpama benar pun (melakukan kekerasan) kan didik anak. Ya, mungkin enggak sampai sesadis itu bukan dalam artian kekerasan," jawabnya.
Kini Hindarto mengaku sangat dekat dengan putrinya itu.
"Ya sangat dekat karena sayangnya ya apalagi anak pertama ya," kata Hindarto.
Hindarto lalu memberikan bukti dirinya dekat dengan Fidya.
"Kan terbukti kan sekolah bisa dibilang di atas rata-rata ya. Terus prestasi olahraga boleh dibilang di atas rata-rata," ujarnya.