TRIBUNJATIM.COM - Jagoan Cikiwul kini sudah ditangkap, membuat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memberikan responnya.
Suhada, seorang pria yang mengaku Jagoan Cikiwul itu ditangkap setelah videonya viral.
Pada video itu, Suhada diduga memaksa untuk meminta Tunjangan Hari Raya (THR) pada sebuah perusahaan plastik di Bantargebang, Kota Bekasi, viral di media sosial.
Menanggapi video itu, Dedi Mulyadi berterima kasih kepada aparat.
Baca juga: Alasan Dedi Mulyadi Beri Upah Rp6 Miliar ke Becak & Kusir Jelang Mudik, Tiap Unit Dapat Rp3 Juta
"Terima kasih jajaran Polda Metro Jaya, Pak Kapolda dan Pak Direskrimum, serta jajaran Polres Metro Bekasi Kota, Pak Kapolres dan Kasat Reskrim. Jagoan Cikiwul sudah ditangkap," ujar Dedi Mulyadi dalam videonya di akun Instagramnya @dedimulyadi71, Jumat (21/3/2025).
Dedi Mulyadi berharap penangkapan ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar tidak ada lagi aksi premanisme di Jabar.
"Di wilayah Provinsi Jabar, jangan coba-coba bergaya jadi jagoan kalau ujung-ujungnya saat ditangkap nangis," kata Dedi.
“Semangat untuk seluruh rakyat Jawa Barat Jangan pernah takut terhadap aksi preman. Kibarkan semangat kita kepakan sayap. Preman itu kalau ditangkap pasti nangis,” tutur Dedi
Kasus Jagoan Cikiwul
Polres Metro Bekasi Kota diketahui sudah menangkap Suhada usai viral memaksa meminta THR.
Dalam video tersebut, ia terlihat marah setelah hanya diberikan Rp 20.000 oleh petugas keamanan perusahaan. Suhada bahkan mengancam akan menutup akses jalan menuju pabrik tersebut. Setelah videonya ramai diperbincangkan, ia melarikan diri ke Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Polisi berhasil menangkapnya di Sukabumi pada Kamis (20/3/2025) sekitar pukul 18.30 WIB.
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Binsar Hatorangan Sianturi, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir aksi premanisme berkedok organisasi masyarakat (ormas) di wilayahnya.
Baca juga: Sosok Sekuriti di Bekasi Berani Tolak Permintaan THR Suhada "Jagoan Cikiwul", Dipuji Dedi Mulyadi
Sementara itu, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi premanisme di Jawa Barat.