Berita Viral

Pria di Pasuruan Pamer Uang Baru Rp2 Miliar, Ditumpuk di Ruko Pinggir Jalan: Yuk Merapat Bosku

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PAMER TUMPUKAN UANG - Tangkapan layar Instagram @pasuruanapik_, Senin (24/3/2025). Seorang pria menunjukkan tumpukan uang baru sejumlah Rp2 miliar di sebuah ruko Pasuruan, Jawa Timur.

Melihat dari kolom komentar postingan tersebut, tak sedikit netizen yang lantas menanyakan sumber uang tersebut.

Apalagi diketahui untuk penukaran di Bank Indonesia, tahun ini menggunakan aplikasi dan batas kuota.

Kolom komentar pun dibanjiri beragam reaksi netizen.

Belakangan diketahui, ruko yang menyediakan tumpukan uang kertas baru tersebut berada di Desa Sidowayah, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan.

Pemilik jasa penukaran tersebut bernama Wildan.

Dilihat dari akun TikTok-nya @rama.wildan, Wildan mengatakan punya beberapa cabang.

Tak hanya di Desa Sidowayah, Kecamatan Beji, ia juga membuka usaha jasa penukaran uang di sejumlah kota.

"Ada di Pasuruan Kota, ada di Bangil (Beji), ada di Surabaya, ada di Malang, tambah banyak di situ."

"Dan juga kota-kota lain," ujar Wildan di salah satu unggahan akun TikTok-nya.

Baca juga: Syamsudin Nekat Mudik Meski Uang Rp3,5 Juta Dicuri saat Salat, Hasil Jerih Payah Kerja Urus Bangunan

Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, jasa penukaran uang baru mulai menjamur, termasuk di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Para penyedia jasa penukaran uang baru, bisa dengan mudah dijumpai di sepanjang Jalan Basuki Rahmad Tuban.

Dengan kursi dan meja sederhana yang diberi banner, mereka menjajakan uang pecahan mulai dari Rp2 ribu, Rp5 ribu, Rp10 ribu, hingga Rp20 ribu.

Menurut Lina (46) selaku penyedia jasa penukaran uang baru yang mangkal di Jalan Basuki Rahmad Tuban, di tahun 2025 ini, minat penukaran uang baru di Kabupaten Tuban cukup sepi, dibandingkan tahun sebelumnya.

"Biasanya kalau puasa sudah hari ke-20, jasa penukaran uang akan ramai, tapi tahun ini masih sepi," ungkapnya, Sabtu (22/3/2025).

Lebih lanjut Lina menuturkan, sepinya penukar uang pada tahun ini, diduga karena naiknya tarif penukaran.

Halaman
1234

Berita Terkini