TRIBUNJATIM.COM - Gubernur Kalteng Agustiar Sabran memimpin apel besar aparatur sipil negara (ASN) yang berlangsung di Halaman Kantor Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Selasa (8/4/2025).
Dalam apel tersebut, Gubernur Agustiar mengungkapkan protesnya setelah sesi pembacaan doa.
Ia meminta pembawa acara agar memasukkan doa dari agama selain Islam.
Baca juga: Dadang Emosi Cari Emen Gegara Dishub Disebut dalam Pemotongan Uang Sopir Angkot: Tapi Dia Kooperatif
"Tolong untuk pembacaan doa ditambahkan dari agama lainnya selain Islam, kita perkuat toleransi antar umat beragama," ujar Agustiar saat masih berada di mimbar upacara.
Ia menekankan pentingnya menciptakan suasana yang inklusif dalam kegiatan pemerintahan.
Gubernur Agustiar, yang baru beberapa bulan menjabat, juga mengingatkan bahwa dirinya selalu mengusung nilai-nilai toleransi yang terkandung dalam falsafah Huma Betang.
"Percuma saya keras-keras menggemakan falsafah Huma Betang tapi tidak ada penerapannya," kata Agustiar.
"Salah satu penerapannya adalah dengan doa lintas agama, tidak hanya Islam tetapi juga agama lainnya," tegasnya sebelum mempersilakan rangkaian upacara dilanjutkan.
Menanggapi perintah lisan dari Gubernur, pembawa acara segera mengimplementasikan perubahan tersebut.
Setelah doa yang dipimpin dengan agama Islam, sesi doa selanjutnya diadakan untuk agama Kaharingan dan Kristen.
Doa untuk agama Kaharingan dipimpin Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko.
Sementara doa untuk agama Kristen dipimpin oleh Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Kalteng, Johni Sonder.
Dalam acara apel tersebut, Agustiar juga menegur aparatur sipil negara (ASN) yang tertawa nyaring.
Momen ini terjadi ketika orang nomor satu di Kalimantan Tengah tersebut memberikan amanat upacara yang berisi pesan-pesan kepada para ASN di lingkungan Pemprov Kalteng.
Saat tengah-tengah memberikan amanat, tiba-tiba terdengar suara perempuan tertawa dari barisan para ASN.