KDM mengatakan bakal meninjau lebih dulu kewenangannya sebagai Gubernur Jabar terhadap aplikasi driver ojol.
"Iya kita lihat yah, kita kan ada batasan kewenangan gubernur," kata KDM.
Walau begitu ibu driver ojol tersebut masih tetap berkukuh.
Baca juga: Tangis Pilu Tasya Kenang Sosok Kekasih Jadi Korban Jemaah Umrah Tabrak Bus di Gresik, Hidup Lama
"Tapi mereka gak nurut sama SK yang tahun kemarin sudah dikeluarkan. Dishub yang mengeluarkan dan mereka gak ngikuti," katanya.
"Ok nanti kita ambil tindakan kalau melanggar," jawab Dedi Mulyadi.
Ia pun menekankan driver ojek online akan menumpukan harapannya pada Dedi Mulyadi.
"Ok ojol berharap sama bapak aing yah," katanya.
Belakangan diketahui bahwa driver ojol Sukabumi yang adang Gubernur Jabar Dedi Mulyadi bernama Reni.
Usianya 45 tahun.
Baca juga: Respons Dedi Mulyadi Usai Dicopot Gegara Suruh Siswa Pakai Baju Lebaran, Dinilai Bisa Merugikan Ortu
Reni ojol Sukabumi tinggal di Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi.
Dia merasa aplikasi ojek online telah melakukan eksploitasi terhadap drivernya.
"Tuntutan ojol yang eksploitasinya sangat ekstrim," katanya.
Reni mengatakan driver ojol Sukabumi meminta perhatian terkait dengan KIP, PIP dan PBI.
"Karena kita juga sama rakyat yang membayar pajak. Rakyat Sukabumi, Kami punya hak. Tapi pada faktanya lebih banyak yang tidak memenuhi standar, misalnya keluarga-keluarga ataupun yang mampu. Sedangkan kita ojol pendapatanya sudah jelas-jelas sangat minim tetapi kita tidak diperhatikan. Katanya akan diberi kuota KIP, KIS ,PBI sama pemerintah sampai hari ini belum juga ada realisasinya," kata Reni.
Selain itu Reni juga mengeluhkan besaran tunjangan hari raya (THR) pada Lebaran 2025 kemarin.