Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahmad Faisol
TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN – Universitas Trunojoyo Madura (UTM) saat ini telah memiliki sebanyak 11 mahasiswa asing dari enam negara; Tajikistan, Pakistan, Malaysia, Nigeria, Sudan dan Ethiopia.
Jumlah itu dipastikan akan bertambah, mengingat saat ini terdata sekitar 70 mahasiswa asing sudah mendaftar untuk menimba ilmu di kampus negeri yang berlokasi di Desa Telang, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan itu.
Unggul, Tangguh, dan Mandiri, begitulah tagline yang kerap digelorakan Rektor UTM, Prof Dr Safi’, SH, MH dalam setiap kesempatan. Eksistensi UTM memang semakin melambung, bukan ke seluruh penjuru negeri, namun juga merambah ke berbagai negara Asia dan Eropa.
“Seleksi mahasiswa asing saat ini sedang berjalan, ada sekitar 70 mahasiswa berkewarganegaraan asing yang mendaftar ke UTM dan jumlah pendaftarnya insya Allah akan terus bertambah. Kalau kemarin kami siapkan 15 kuota, saat ini kami tambah menjadi 20 beasiswa untuk mahasiswa asing,” ungkap Prof Safi’ kepada Tribun Madura, Senin (14/4/2025).
Dari total 20 kuota beasiswa yang disediakan, lanjutnya, lima kuota beasiswa di antaranya diprioritaskan bagi warga Gaza, Palestina yang menjadi korban agresi militer Israel.
Kebijakan UTM itu selaras dengan semangat dan komitmen Presiden RI Prabowo Subianto untuk ikut andil dalam upaya melindungi warga Gaza.
Baca juga: Tukin Belum Dibayarkan Sejak 2020, Dosen UTM di Bangkalan Gelar Aksi Demo: Hak Kami Jangan Dikebiri
“Nah semisal ada putra atau putri korban dari Gaza yang memenuhi syarat, artinya sudah lulus SMA, UTM memprioritaskan dan siap memberikan beasiswa sebanyak 5 beasiswa untuk mahasiswa dari Gaza Palestina. Tidak banyak memang, karena menyesuaikan dengan postur keuangan di UTM,” jelas Prof Safi’.
Tahun lalu, UTM mencatat total sebanyak 126 pendaftar mahasiswa asing yang berasal dari 20 negara. Namun setelah melalui proses seleksi sesuai kebutuhan kuota, terjaring sebanyak 11 mahasiswa asing dari enam negara.
11 mahasiswa asing itu adalah Osamah Salih Omer Alkhudar, kewarganegaraan Sudan, Prodi S-1 Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya. Joni Kumar Meghwar, warga Pakistan, Prodi S-1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik. Muhammad Farhan, warga Pakistan, Prodi S-1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik.
Mustafa Kamal bin Kiman, Malaysia, Prodi S-1 Sistem Informasi, Fakultas Teknik. Abubakar Kabir Musa, Nigeria, Prodi S-1 Sistem Informasi, Fakultas Teknik. Emad Ahmad, warga Pakistan, Prodi S-1 Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian.
Muhammad Israr, warga Pakistan, Prodi S-1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Pendidikan. Adam Muhammad Mansur, Nigeria, Prodi S-1 Pendidikan Informatiks, Fakultas Ilmu Pendidikan. Behrooz Khan, Pakistan, Prodi S-1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Halimov Nematullo, warga Tajikistan, Prodi S-1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Mohammad Ibrahim Mohammedseid, warga Ethiopia, Prodi S-1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
“Prioritas untuk warga Gaza,/Palestina ini merupakan wujud dukungan terhadap sikap Pemerintah Indonesia yang memiliki perhatian khusus untuk melindungi warga gaza dari agresi militer Israel. Juga sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan akan masa depan pendidikan warga Gaza,” tegas Prof Safi’.
Untuk diketahui, Akreditasi Unggul telah dicapai UTM berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) bernomor 1819/SK/BAN-PT/AK/PT/IX/2024 tertanggal 24 September 2024.