Mojokerto Siap Jadi Pilot Project Sekolah Rakyat, Mensos Gus Ipul Tinjau Gedung yang Diusulkan

Penulis: Mohammad Romadoni
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PERSIAPAN - Kemensos Saifullah Yusuf atau Gus Ipul bersama Bupati Mojokerto, Muhammad Albarra atau Gus Barra saat meninjau kesiapan gedung, untuk percepatan penyelenggaraan Sekolah Rakyat di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, yang ditargetkan terealisasi pada Juli 2025. Minggu (13/4/2025).Gus Ipul mengatakan, Kabupaten Mojokerto telah siap mendukung mewujudkan percepatan penyelenggaraan Sekolah Rakyat tahun ini.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, semakin memantapkan diri menjadi daerah percontohan, program prioritas pemerintah pusat dalam mewujudkan percepatan penyelenggaraan Sekolah Rakyat (SR) yang ditargetkan terealisasi pada Juli 2025.

Untuk memastikan kesiapan sekolah berbasis asrama itu, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, bahkan meninjau langsung persiapan penyelenggaraan Sekolah Rakyat di Kabupaten Mojokerto.

Gus Ipul mengatakan, Kabupaten Mojokerto telah siap mendukung mewujudkan percepatan penyelenggaraan Sekolah Rakyat tahun ini.

Terlebih, sudah ada infrastruktur gedung lengkap dengan sarana dan prasarana sehingga Kabupaten Mojokerto dapat memulai dua rombel (rombongan belajar) dalam persiapan penyelenggaraan Sekolah Rakyat tahun ini.

"Seperti misalnya hari ini di Kabupaten Mojokerto, kalau kita lihat gedungnya cukup untuk memulai dua rombel. Jadi ini adalah bagian upaya percepatan, dalam memantapkan perencanaan Sekolah Rakyat yang akan dimulai tahun ini," ucap Mensos Gus Ipul usai kunjungan di UPT Pesanggrahan Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto, Minggu (13/4/2025).

Gus Ipul didampingi Bupati Mojokerto, Muhammad Albarra atau Gus Barra berkeliling meninjau kondisi gedung milik Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto di Jalan Raya Brangkal, Kecamatan Sooko, Mojokerto.

Gedung yang urung digunakan sebagai rumah aman (anak) itu, diusulkan akan digunakan sebagai tempat sementara Sekolah Rakyat.

Baca juga: Hasil Survei Lokasi Kementerian PUPR untuk Bangun Gedung Sekolah Rakyat di Jombang, Bakal Direkap

Pemda mengusulkan dua tempat sementara untuk ditempati Sekolah Rakyat, yakni di gedung milik Dinsos di Jalan Brangkal dan Balai Diklat di Gedeg, Kabupaten Mojokerto.

Itu sembari menunggu rencana Kementerian PU, terkait usulan pembangunan gedung Sekolah Rakyat yang lahannya telah disiapkan pemda di Desa Banyulegi, Kecamatan Dawarblandong dengan luas mencapai 3,5 hektare dan nantinya akan diperluas sampai 6 hektare.

"Kabupaten Mojokerto tahun ini kita usulkan pembangunan SR, karena Bupati Mojokerto sudah mengusulkan lahan. Ini dalam proses percepatan, setelah itu kita koordinasi untuk tindak lanjut dengan perjanjian kerja sama (MoU), antara Kemensos, gubernur dan bupati/wali kota," ungkap Mensos Gus Ipul.

Ia mengungkapkan, kebutuhan lahan Sekolah Rakyat luasnya minimal 6 hektare guna menunjang sarana dan prasarana, termasuk asrama siswa dan perumahan guru.

Sehingga ia menyarankan pemda setempat, untuk lahan usulan pembangunan SR bertahap seluas 6 hektare, bahkan bisa lebih sampai 10 hektare.

"Kita survei tentang lahan yang dibutuhkan (SR) kalau bisa di atas 5 hektare. Kita sarankan 6 HA, supaya bisa memenuhi kebutuhan Sekolah Rakyat. Sesuai arahan presiden, kita ingin setiap Sekolah Rakyat dapat menampung 1.000 siswa tingkat SD, SMP dan SMA, termasuk asrama dan perumahan guru," bebernya.

Menurut Mensos Gus Ipul, Sekolah Rakyat adalah sekolah berbasis asrama, maka tentu disiapkan akomodasi siswa maupun tempat menginap dan kebutuhan makan, pakaian dan lainnya. 

Sasaran Sekolah Rakyat adalah diprioritaskan bagi kelompok masyarakat kategori desil 1-2 dalam data tunggal ekonomi nasional. 

Terutama diperuntukkan bagi masyarakat keluarga miskin ekstrem, miskin, dan tidak boleh ada pihak yang mencoba memasukkan yang tidak seharusnya ke Sekolah Rakyat.

Dikatakan Gus Ipul, apabila pembangunan gedung SR salah satunya di Kabupaten Mojokerto sudah rampung, maka wajib dilaksanakan Sekolah Rakyat di seluruh jenjang tingkat SD, SMP dan SMA pada tahun depan.

"Semuanya disiapkan oleh negara. Sekolah Rakyat adalah gagasan dari Presiden Prabowo," pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Mojokerto, Gus Barra menyebut, pihaknya telah menyiapkan lahan sebagai usulan pembangunan Sekolah Rakyat.

"Lahan sudah siap luasnya 3,5 hektare di Desa Banyulegi, Dawarblandong. Berikutnya akan kita maksimalkan menjadi 6 hektare dan itu akan kita siapkan," ucap Gus Barra.

Gus Barra menyampaikan, penyelenggaraan program Sekolah Rakyat di Kabupaten Mojokerto akan dimulai dua rombel pada jenjang SMP.

"Tahun ini (SR) ada dua rombel, dengan total 50 siswa jenjang SMP,"  tandasnya.

Berita Terkini