Ia bercerita kejadian terkait aroma makanan juga pernah terjadi sebelumnya.
"Ada juga cerita anak yang tidak suka ketika mencium aroma pisang. Sehingga kita mengantisipasi pisang dengan dibungkus plastik," ujarnya.
Ia menyatakan bahwa pihaknya selalu berusaha maksimal menyediakan menu MBG untuk para siswa.
Contohnya, selama bulan Ramadan, pihaknya menyediakan susu tiap hari.
"Padahal daerah lain mungkin susu tidak tiap hari, kami selalu berusaha maksimal," imbuhnya.
Pihak Dinas Kesehatan Batang sudah mendatangi dapur MBG.
Mereka juga melakukan uji sampel.
"Terkait hal itu, saat ini masih diteliti," pungkas Kepala Dinkes Batang, Didiet Wisnuhardanto.
Serupa di Batang, ratusan siswa SMAN Jatinangor tolak MBG karena nasi bau.
Mereka mencium bau tak sedap pada sayuran yang menjadi salah satu menu dalam sajian MBG yang dibagikan Rabu (26/2/2025).
Pihak sekolah lalu melayangkan komplain ke penyedia katering bahwa makanan itu berbau.
Mereka mengembalikan sisa paket makanan yang tidak tersantap oleh siswa ke pihak katering.
Di SMAN Jatinangor, kebutuhan MBG sebanyak 1.285 paket nasi yang disediakan penyedia katering dalam setiap harinya.
Pada hari pertama, Senin (24/2/2025), paket yang sampai ke sekolah tidak lengkap jumlahnya.
Kurang lebih hanya sekitar 500 paket nasi.