Berita Viral

Keberadaan WNA Yaman di Tempat Wisata Bikin Warga Lokal Resah, Dedi Mulyadi Tak Mau Gegabah

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WNA YAMAN MERESAHKAN - Warga lokal Puncak Bogor yang mencari nafkah dari objek wisata mengeluhkan keberadaan WNA Yaman. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tak mau gegabah.

Ia menganggap ini adalah praktik Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) di dunia PKL.

Ya, si ibu ternyata tak sendirian menggunakan trotoar untuk berdagang.

Ada anaknya yang juga menggunakan trotoar.

Momen tersebut seperti dikutip dari unggahan media sosialnya, Kamis (10/4/2025), via TribunnewsBogor.com.

"KKN teh bukan sekedar di birokrasi, pedagang kaki lima juga KKN, trotoar habis oleh mereka semua," kata KDM.

Awalnya saat menertibkan PKL, Dedi berbincang dengan ibu penjual nasi.

KDM memberi solusi ibu PKL tersebut untuk dirumahkan selama sebulan dan diberi kompensasi.

"Diganti sama saya saya semuanya, nanti sama saya mau ditata dulu, dibersihkan, ibu diliburkan sebulan siap? Sama saya dikasih Rp4,7 juta," katanya.

Ibu-ibu PKL itu pun bersedia mengikuti arahan Dedi.

Pasalnya solusi yang diberikan Dedi masih bisa menguntungkan lebih bagi si ibu PKL tersebut.

Karena dia masih bisa jualan di rumahnya.

Baru nanti setelah sebulan akan dikabari tempat dimana mereka nanti bisa kembali berjualan.

Tangkapan layar video kegiatan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi saat sidak PKL di Bandung. Ia menemukan sekeluarga ada yang praktik KKN berjualan hingga menghabiskan area trotoar. (YouTube/KDM 1 Channel)

"Enggak rugi kan? Beres, jadi ibu hari ini bisa dagang di rumah sebenarnya," tutur KDM.

Si Ibu PKL ini kemudian bercerita bahwa dia hanya tinggal di kontrakan.

Dia menceritakan bahwa dirinya merupakan warga asli sekitar.

Halaman
1234

Berita Terkini