Lalu air tersebut dibuang menggunakan plastik kresek.
"Saya pada saat itu betul-betul tertekan banget. Saya pikir kenapa kok sampai seperti ini, pakai kresek, saya tidur kan di karavan yang tidak ada kamar mandinya," jelasnya.
Butet juga mengaku dipaksa untuk tetap tampil meski tengah mengandung anaknya.
“Saat hamil pun saya dipaksa tetap tampil. Setelah melahirkan, saya dipisahkan dari anak saya, saya tidak bisa menyusui,” ungkap dia.
Baca juga: Viral Wanita Gresik Sambat Kapolri Anaknya 13 Kali Gagal Ujian SIM: Jangan Sampai Jadi Pemain Sirkus
Tak sampai di situ, dia juga pernah dipaksa memakan kotoran gajah hanya karena ketahuan mengambil daging empal.
Selama bekerja penuh penyiksaan di OCI, Butet mengaku hanya dibayar ala kadarnya.
Ia dibayar per bulan cuma Rp5 ribu.
Para pemain sirkus kala itu menyebutnya dengan istilah uang sabun.
"Bukan gaji tapi uang sabun. Satu bulan Rp 5 ribu. Mungkin karena kebanyakan kita makan roti punya gajah dan buah-buahan punya simpanse (enggak boleh).
Kalau ketahuan nanti dipukul lagi, dijejelin lagi. Akhirnya dikasih uang jajan Rp 5 ribu, bilangnya itu uang sabun," jelasnya.
Bantahan Taman Safari Indonesia
Komisaris Taman Safari Indonesia, Tony Sumampouw membantah tuduhan eksploitasi terhadap mantan pemain OCI.
Tony menunjukkan bukti video yang merekam kegiatan anak-anak di lingkungan sirkus OCI untuk memperkuat bantahan dari tuduhan tersebut.
Pada rekaman dari tahun 1981 yang diambil saat perayaan Sekaten di Klaten dan Yogyakarta itu, pekerja anak-anak sirkus OCI tampak ceria.
"Kalau ada bekas luka (penyiksaan dan lainnya) itu enggak mungkin anak-anak ceria seperti ini," ungkap Tony dikutip dari Kompas.com, Kamis (17/4/2025).
Dia menilai, tuduhan penyiksaan terhadap para pemain OCI tidak masuk akal.
Tony kemudian menantang pihak yang menuduh agar menunjukkan bukti konkret terkait dugaan kekerasan oleh Taman Safari Indonesia.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
Berita Viral lainnya