Berita Viral

Alasan Bidan Doya Berutu Nekat Setir Ambulans Bawa Ibu Hamil, Puskesmas Ungkap Keberadaan Sopirnya

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BIDAN SETIR AMBULANS - Potongan video viral seorang bidan yang tampak mengendarai mobil ambulans yang diduga berada di Kabupaten Dairi. Ia membawa pasien ibu hamil dari Puskesmas ke rumah sakit terdekat.

Penerbangan ini memerlukan waktu sekitar 1 jam 40 menit.

Di tengah kegentingan, tidak mungkin pesawat mendarat untuk menemukan fasilitas kesehatan.

Beruntung, salah satu penumpang di pesawat tersebut merupakan seorang bidan. 

Tessa yang merupakan dosen di Poltekkes Pontianak, saat itu tengah berada dalam satu pesawat dengan penumpang yang melahirkan.

Diketahui, kejadian penumpang melahirkan di pesawat ini terjadi pada Selasa (11/3/2025).

Seorang wanita berprofesi sebagai bidan membantu persalinan penumpang yang melahirkan di pesawat. Bidan bernama Tessa Siswina merinding menceritakan kisah tersebut, pasalnya pesawat berada di ketinggian 35.000 kaki, Selasa (11/3/2025). (ISTIMEWA/Tribun Pekanbaru)

Tessa mengisahkan, saat itu pesawat Pontianak-Surabaya yang semula dijadwalkan berangkat jam 07.05 WIB mengalami delay dan berangkat 07.35 WIB.

Awalnya ia yang duduk di seat 15 mengaku tak menyadari apa yang terjadi.

Tak lama berselang, ada pengumuman dari pramugari mencari bidan atau dokter.

Ia pun bertanya kepada penumpang yang berada tepat di belakang seatnya.

"Saya nanya kok heboh, apa ada yang mabok di belakang. Ada pengumuman dicari bidan atau dokter, silakan menghubungi petugas,"

"Tapi tidak dijelaskan untuk apa. Pas nanya ke belakang, katanya ada yang mau lahiran," ujarnya, Rabu (12/3/2025).

Ia pun mengonfirmasi ke pramugari bahwa ia adalah seorang bidan dengan menunjukkan identitas diri.

Tessa pun menghampiri dan melihat si ibu yang sudah di posisi sudah mau lahiran.

Namun usia kandungan si ibu masih 33 minggu.

"Pramugari menjelaskan bahwa si ibu mau melahirkan, tapi baru 33 minggu," kata Tessa.

Hal itu membuatnya harus melakukan tindakan medis secepatnya.

Dia meminta para petugas pesawat membantu menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan.

"Ya udah, saya bilang, kita lahiran di belakang pesawat dengan dialaskan plastik, di situ semua pramugari dan pramugara sigap membantu," ujarnya.

Ia pun mengapresiasi kelengkapan alat meskipun di pesawat.

Tessa bahkan merasa salut dengan maskapai Citilink, lantaran mempunyai peralatan untuk pertolongan proses persalinan.

"Sarung tangan sampai untuk gunting tali pusar ada, sangat terbantu sekali. Hanya obat-obatan persalinan aja yang saya cek kurang," ujarnya.

Prosesnya diakui Tessa berlangsung cepat, tepat 08.15 ia berlari ke belakang dan menyiapkan alat.

"Tidak sampai 15 menit sepertinya, pas di ketinggian 35.000 kaki. Jadi agak merinding juga, tapi alhamdulillah Allah kasih kemudahan, bayinya lahir sehat dan menangis," ujarnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini