Dia adalah Rofiq (47) yang tinggal di Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan sudah tiba di Balai Kota Jakarta pukul 08.00 WIB.
Rofiq terlihat membawa amplop cokelat dibalut tas map bening.
Ia juga rela tak menjadi ojek online hari ini, lantaran harus berjuang mengikuti rekrutmen.
"Iya saya biasanya sehari-hari menjadi pengendara ojek online, hari ini berhenti dulu."
"Karena ya namanya hidup mau mencoba lebih baik lagi," ucap ayah tiga anak itu kepada Wartakotalive.com di Balai Kota Jakarta, Selasa.
Rofiq bersama pendaftar lainnya harus saling berdesakan mendapatkan nomor urut untuk dipanggil oleh petugas penerima surat.
Lantaran kuota hari ini hanya 570 pendaftar, Rofiq mengaku tak mendapatkan giliran dan bahkan terpaksa harus mengantre pada Rabu.
"Sedih juga ya sudah dari pagi, belum dapat nomor antrean ya jadi harus balik lagi," ungkapnya.
Baca juga: Alasan Jan Hwa Diana Tahan Ijazah Karyawan Perusahaannya, Salahkan HRD Resign, Kini Gudang Disegel
Sementara itu, Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno mengatakan, petugas PPSU bukanlah pekerja rendahan, melainkan bagian penting dalam menjaga kebersihan dan kerapian kota.
"PPSU bukan pekerja rendah tapi mereka gajinya UMR, jadi bukan dilihat sebelah mata."
"Artinya, memang tugasnya merapikan kota, segala macam, nah itu juga bagian dari lapangan kerja yang kita ciptakan," kata Rano di Balai Kota Jakarta, Minggu (23/3/2025), dikutip dari Kompas.com.
Jika berkaca pada UMR Jakarta tahun 2025, gaji PPSU mencapai Rp5.396.791, atau jika dibulatkan menjadi Rp5,4 juta.