Proses lelang bisa dilakukan di akhir 2025 atau lelang dini di awal 2026.
Dengan demikian nantinya jembatan bisa selesai sebelum akhir 2026.
Rencananya jembatan akan menggunakan desain lama, namun diperkuat.
Lebar jembatan juga akan dipertahankan, dengan patokan mobil dari 2 arah berbeda bisa melintas bersamaan di atas jembatan.
Saat ini Jembatan Junjung ditutup total karena kerusakannya semakin parah karena terus dilewati sepeda motor meski kondisinya sudah hampir jatuh ke sungai.
Penutupan dilakukan atas kesepakatan Pemerintah Kecamatan Sumbergempol dan Kecamatan Boyolangu.
"Atas kesepakatan bersama sekarang ditutup total karena membahayakan warga," pungkas Dwi Hari.
Kerusakan Jembatan Junjung dipicu kiriman aneka material yang terbawa banjir dari Kecamatan Kalidawir.
Material yang didominasi kayu, bonggol bambu dan perabot rumah tangga ini tersangkut di Jembatan Junjung.
Material menutup jalan air hingga membuat menekan badan hembatan.
Pondasi tengah yang menopang lantai jembatan sisi selatan dan utara ambles karena terkikis air yang terbendung material banjir.
Amblesnya pondasi tengah ini memuat lantai jembatan patah di tengah-tengah, nyaris ambruk ke sungai